Berita

Jusuf Kalla Minta Jokowi Tiru Megawati dan SBY, Ada Apa?

×

Jusuf Kalla Minta Jokowi Tiru Megawati dan SBY, Ada Apa?

Sebarkan artikel ini
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK. (foto: Instagram/jusufkalla).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti sikap Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai hingga hampir berakhirnya masa jabatan sebagai RI-1, tidak terlalu ikut campur tangan dalam perpolitikan nasional.

Jokowi dinilai terlalu ikut campur dalam kontestasi politik jelang Pemilu 2024 di akhir jabatannya.

“Presiden seharusnya seperti ibu Mega, SBY, ketika itu akan berakhir maka tidak terlalu jauh melibatkan diri, suka atau tidak suka dalam perpolitikan. Supaya lebih demokratis,” ujar JK dalam konferensi persnya, Sabtu (6/5/2023) malam.

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu berpendapat, apabila Presiden Jokowi dan enam ketua umum koalisi parpol pemerintah itu berbicara soal pembangunan di Istana Merdeka, maka seharusnya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh diajak.

Oleh karena itu JK curiga ada pembicaraan seputar politik di Istana lantaran Surya Paloh tidak diajak.

5235
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Karena ini di Istana membicarakan tentang urusan pembangunan atau apa itu wajar saja. Tapi kalau bicara pembangunan saja mestinya NasDem diundang. Berarti ada pembicaraan politik,” ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku sengaja tidak mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ke Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (2/5/2023) malam kemarin.

Padahal di saat bersamaan ada enam ketua umum partai politik (parpol) koalisi pemerintah diundang ke Istana seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

“Ya memang (sengaja) tidak diundang,” kata Jokowi di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).

Menurut Jokowi, Surya Paloh dengan NasDem-nya sudah punya koalisi bersama PKS dan Partai Demokrat, mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) dalam Pilpres 2024.

“Loh NasDem itu ya kita harus bicara apa adanya kan sudah memiliki koalisi sendiri,” ucap mantan Wali Kota Solo itu.