TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Salah seorang warga di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dinyatakan meninggal dunia, akibat gempa bermagnitudo 7,5, yang terjadi di Maluku Tenggara Barat pada Selasa (10/1/2023) pukul 00.47 WIB atau 02.47 WIT.
Korban meninggal bernama, Yoakim Laiyan (44), berprofesi sebagai seorang nelayan, yang berasal dari Desa Lauran, kecamatan Tanimbar Selatan. Korban dikabarkan meninggal dunia pada saat melakukan penyelaman.
Menyikapi hal tersebut, PJ Wali kota Ambon, Bodewin M. Wattimena menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada warga KKT, yang menjadi korban.
“Terhadap bencana yang terjadi kepada saudara kita di KKT dan Maluku Barat Daya (MBD), atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, kami menyampaikan turut prihatin dan berbelasungkawa kepada keluarga salah satu korban yang dinyatakan meninggal dunia,” kata dia kepada wartawan, di halaman parkiran depan Balai Kota Ambon, Rabu (11/1/2023).
Dia menyatakan, pihaknya akan segera mengirimkan bantuan kepada para korban yang mengalami dampak langsung dari gempa tektonik berkekuatan 7,5 SR tersebut, mengingat banyak kerugian yang dialami mereka saat bencana tersebut terjadi.
“Pemkot Ambon pasti akan memberikan bantuan ke sana. Nanti saya bicarakan secara teknis dengan dinas-dinas terkait, kemudian akan segera diproses, agar proses penyalurannya dipercepat,” pungkas dia.
Wattimena berharap, seluruh warga yang terdampak bencana gempa ini, dapat diberikan kekuatan oleh Tuhan yang Maha Esa, dan penghiburan bagi keluarga yang anggota keluarganya meninggal dunia.
“Saya berharap, bahwa seluruh yang mengalami musibah diberikan kekuatan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, dalam menjalani cobaan ini,” tandasnya.
Warga Kota juga dihimbau agar terus waspada, mengingat kejadian ini tentu tak hanya menimpa wilahyah KKT dan MBD saja, namun dapat berdampak pada daerah lainnya yang berada di Provinsi Maluku.
“Kami menghimbau khusus kepada masyarakat Kota Ambon, untuk tetap waspada, berhati-hati dengan dengan kejadian seperti ini. Sebab, kita tidak tahu kapan musibah ini akan menimpa, dimana dan kepada siapa,” ujar Wattimena.