Berita

Dishut Kalsel Berupaya Rehabilitasi DAS dengan Menanam Mangrove

×

Dishut Kalsel Berupaya Rehabilitasi DAS dengan Menanam Mangrove

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kehutanan (Dishut) mengupayakan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan tanaman mangrove dan pembangunan sentra kayu.

“Kita ingin rehabilitasi DAS dengan tutupan lahan yang dilakukan dapat secara berkelanjutan terlaksana, dan bisa sesuai target yang telah ditetapkan dalam mewujudkan harmonisasi pembangunan kehutanan yang menyeluruh terintegrasi, efisien dan sinergi dalam mencapai tujuan pembangunan kehutanan di Kalsel,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra kepada wartawan, di Banjarbaru, Jumat (30/12/2022).

Fathimatuzzahra juga mengajak kepada seluruh pihak, seperti instansi pemerintah, masyarakat, penggiat lingkungan, mahasiswa, pondok pesantren, sekolah dan lainnya, agar bersama-sama menanam dan pelihara pohon untuk menambah tutupan lahan, menjaga fungsi hidrologois dan keseimbangan ekosistem di Kalsel.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Daerah Aliran Sungai, Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Alip Winarto mengaku, skema rehabilitasu DAS termasuk mangrove yang area Hutan Kemasyarakatan (HKm) telah diusulkan.

“Jadi mangrove sudah dikoordinasikan dengan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Barito, dan mereka telah menyusun rancangan teknisnya,” kata Alip.

5234
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Menurut Alip, areal Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Koperasi Hutan Masyarakat Sejahtera di Desa Alimukim yang ditawarkan oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kayu Tangi, untuk rencana pembangunan sentra kayu di Kalsel itu memerlukan biaya yang cukup besar, karena akses menuju ke lokasi itu yang tidak mudah.

“Maka dari itu, apabila memungkinkan ada lokasi di daerah lainnya yang lebih efektif, dan efisien, serta clean dan clear untuk menjadi target pembangunan sentra kayu nantinya,” pungkas Alip.