Berita

Raih Suara Terbanyak di DPD RI, Paul Fincen Mayor Gelar Ibadah Pengucapan Syukur

×

Raih Suara Terbanyak di DPD RI, Paul Fincen Mayor Gelar Ibadah Pengucapan Syukur

Sebarkan artikel ini
Ibadah Pengucapan syukur Paul Fincen Mayor atas terpilihnya dia sebagai anggota DPD RI.

TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Mananwir Paul Fincen Mayor menggelar ibadah pengucapan syukur, Minggu (17/3/2024) setelah dirinya meraih perolehan suara terbanyak, yakni 63.416 suara pada pemilihan DPD RI Dapil Papua Barat Daya,

Acara ibadah pengucapan syukur yang digelar di gedung Sirambe, Kilometer 8 Kota Sorong Papua Barat Daya itu turut dihadiri oleh para simpatisan, pendukung, tokoh agama, tokoh adat, dan keluarga.

Pada kesempatan itu, Paul menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang da di 5 kabupaten dan 1 Kota yang ada di Papua Barat Daya, karena telah mempercayainya menjadi perwakilan di Senayan.

“Fokus yang akan saya jalankan ketika resmi dilantik menjadi anggota DPD RI adalah terkait peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan dan juga mendorong kegiatan pemuda, seni dan olahraga,”ujarnya.

Pria yang akrab disapa Pace Rambut Merah ini menuturkan, bahwa dirinya akan menjalankan amanat itu sebaik-baiknya dan akan menampung semua aspirasi masyarakat Papua.

5235
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Tak hanya itu, ia juga akan berkoordinasi dengan dengan para kepala daerah kabupaten kota dan provinsi di Papua Barat Daya, juga dengan majelis rakyat Papua, para tokoh-tokoh agama, serta kepala suku dewan adat, untuk membatasi orang dari luar Papua untuk datang di wilayah Papua Barat Daya.

Menurutnya, banyaknya orang dari luar yang datang membuat puluhan Sarjana Papua banyak yang menganggur, hingga menyebabkan tingginya angka kemiskinan dan kriminalitas.

“Angka kemiskinan kita naik dan bukannya turun karena orang miskin dari luar Papua semua datang ke Papua. Akhirnya Papua tetap miskin terus, bagaimana kita mengurus orang miskin yang ada di Papua kalau orang miskin dari luar Papua datang terus. Jadi itu akan kita batasi, sehingga yang datang itu yang ahli-ahli saja atau orang yang memang datang untuk mau mendidik orang-orang Papua,”tegasnya,

Oleh karena itu, ia mendukung Gubernur, Walikota, dan bupati untuk menyalurkan kebijakan tersebut, yakni membatasi orang luar datang ke Papua.