BeritaLingkungan

BBKSDA Papua Barat dan FFI Beri Pelatihan Teknik Survei dan Identifikasi Biodiversitas

×

BBKSDA Papua Barat dan FFI Beri Pelatihan Teknik Survei dan Identifikasi Biodiversitas

Sebarkan artikel ini
Kabid wilayah I BBKSDA Papua Barat Hastoto Alifianto saat membuka kegiatan pelatihan teknik survei dan identifikasi biodiversitas. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat bersama Fauna & Flora Indonesia (FFI) memberi pelatihan teknik survei dan identifikasi Biodiversitas.

Pelatihan yang digelar selama 3 hari mulai tanggal 14-16 Juli 2023 itu melibatkan 54 orang yang berasal dari kelompok masyarakat,lembaga adat, CSO, media, NGO, swasta, dan keagamaan bertempat di Taman Wisata Alam (TWA) hutan lindung, Kilometer 14 Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Kabid wilayah I BBKSDA Papua Barat Hastoto Alifianto dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas keterampilan dan pengetahuan peserta, dalam membuat desain survei keanekaragaman hayati, serta meningkatkan kapasitas (keterampilan dan pengetahuan) peserta dalam menguasai teknik identifikasi, klasifikasi, serta pemberian nama organisme secara benar dan akurat.

“Kegiatan selama tiga hari ke depan diharaan peserta berperan aktif pada kegiatan ini. Materi-materi yang disampaikan merupakan bekal kita bersama untuk melakukan kegiatan konservasi, perlindungan, pengawetan atau pelestarian keanekaragaman hayati, baik yang di kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan, “ujarnya saat membuka pelatihan, Jum’at (14/7/2023).

Lebih lanjut dikatakan Hastoto, pelatihan akan
dilakukan dengan bertatap muka secara langsung dan persentase praktek yang lebih banyak.

5235
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Peserta dan pelatih akan berada di lokasi yang representatif untuk menggambarkan kondisi hutan Papua dengan akses yang mudah sama selama 3 hari.

“Peserta juga akan dibekali untuk mengenal resiko-resiko berkegiatan outdoor serta upaya mitigasi untuk meminimalisasi resiko kecelakaan dan kondisi darurat, ” jelasnya.

Oleh karena itu ia mengajak peserta untuk sama-sama belajar pada pelatihan ini. Peserta akan diminta saran dan masukan, serta pengalaman dari dengan hal-hal pelestarian, keanekaragaman hayati yang ditemukan d lapangan.

“Karena itu akan jadi bahan masukan untuk kami untuk kemudian melaksanakan tugas-tugas kami di kegiatan sehari hari. Jadi bukan hanya dari pemateri ke peserta, tapi partisipasi aktif dari peserta. Apa yang ditemukan di lapangan itu kita jadikan bahan diskusi bersama-sama, ” Pungkasnya.