Berita

Sopir di Terminal Pulo Gebang Pasti Dites Urine Narkoba Sebelum Kemudikan Bus

×

Sopir di Terminal Pulo Gebang Pasti Dites Urine Narkoba Sebelum Kemudikan Bus

Sebarkan artikel ini
Pemeriksaan kesehatan dan tes narkoba terhadap sopir bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, pada Selasa (25/5/2023). (foto: Morteza Syariati Albanna/TN).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Setiap sopir yang akan mengemudikan bus antarprovinsi dari Terminal Terpadu Pulo Gebang dalam momen mudik dan arus balik Lebaran 2023 ini dipastikan akan dicek kesehatan terlebih dahulu hingga dilakukan tes urine mengandung narkoba atau tidak.

Hal itu dikatakan oleh Reni (31), tenaga kesehatan dari bagian Laboratorium Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Reni menuturkan, pengecekan kesehatan ini dilakukan utamanya sebelum sopir berangkat. Pihaknya mengobservasi mulai dari tes penyakit menular, tensi darah, kadar gula, sampai pengecekan urine.

“Lalu, kami menanyakan (ke sopir) apakah ada penyakit hipertensi atau tidak, diabetes, asma, dan lain sebagainya,” kata Reni saat ditemui TeropongNews di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, diberitakan Kamis (27/4/2023).

Setelah dilakukan observasi, Reni pun bisa menyimpulkan apakah sopir tersebut layak berangkat atau tidak. Laporan terkait hal itu selanjutnya diserahkan ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta.

5235
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Apabila ada sopir yang terbukti mengonsumsi narkoba, berdasar hasil tes urine, itu juga menjadi wewenang Dishub.

“Kita hanya bisa bilang kalau ini tidak layak, nanti mereka yang menentukan, untuk hari ini belum ada yang positif narkoba,” ucapnya.

Reni menambahkan, jika ditemukan ada sopir yang mengalami tensi rendah ataupun tensi darah tinggi, pihaknya akan memberikan obat pemulihan.

“Kami bisa menilai itu layak berangkat atau tidak, tetapi keputusannya dikembalikan ke Dishub. Pokoknya sopir datang kita layani,” tutur dia.

Selain itu, menurut dia, untuk tahun ini tidak ada lagi pemeriksaan antigen terkait Covid-19.

Reni mengaku, setiap tahun dirinya ditugaskan untuk melakukan pengecekan kesehatan di terminal ataupun stasiun. Penugasannya pun tidak menetap tempat atau bisa dibilang ia harus siap di-rolling kapanpun dari tempat ke tempat, selama masih di wilayah Jakarta Timur.

“Kita tergantung dari puskesmas kecamatan dapat penugasan ke mana. Orang lab berganti setiap hari, ada tim yang lain,” kata dia.