Berita

Pemprov Kalsel Bentuk UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi Kesehatan, Ini Tugasnya

×

Pemprov Kalsel Bentuk UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi Kesehatan, Ini Tugasnya

Sebarkan artikel ini
Kepala UPTD Krisis dan Epidemi Provinsi Kalimantan Selatan, Sri Wahyuni. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalsel membentuk UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi Kesehatan Provinsi Kalsel yang dinaungi Dinas Kesehatan Kalsel pada 2022 lalu, dan telah terjun langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Kepala UPTD Krisis dan Epidemi Provinsi Kalimantan Selatan, Sri Wahyuni saat ditemui di kantor UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi Kesehatan di Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru, Kamis (6/4/2023).

Sri Wahyuni mengatakan, UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi kesehatan ini memiliki dua indikator yang harus dicapai, yakni pelayanan krisis kesehatan pada saat bencana dan krisis kesehatan akibat Kejadian Luar Biasa (KLB), atau penyakit yang berpotensi wabah.

“Dua indikator itu harus 100 persen memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Oleh karena itu, semenjak terbentuknya UPTD ini, pelayanan kesehatan pada saat bencana banjir beberapa waktu lalu, memberikan pelayanan pengobatan langsung dengan mendirikan posko kesehatan di lokasi bencana, dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, serta pemberian sabun, pasta gigi, dan sampo.

5228
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Karena memang pada saat bencana banjir sering terjadi adalah penyakit seperti infeksi kulit, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), demam tipes, serta demam berdarah,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sebelum melakukan kegiatan di lapangan, pihaknya terlebih dahulu melakukan pemetaan seluruh Kalsel tentang bencana alam di Kalsel.

Menurut data tahun 2021 dan 2022 yang mereka kumpulkan, bencana di Kalsel ada banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan Karhutla.

“Kemudian sering terjadi banjir pada bulan Desember sampai April, curah hujan belum merata, dan tahun sebelumnya untuk banjir berbarengan dengan tanah longsor dari September,” terangnya.

Ia berharap, dengan terbentuknya UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi Kesehatan, bisa memberikan sesuatu yang terbaik sesuai dengan visi dan misi Gubernur Kalsel.

“Kami menunggu juga arahan dari dinas untuk meminta tenaga yang paham tentang epidemiologi, karena sebenarnya pekerjaan di UPTD ini pekerjaan lapangan untuk melihat pasca bencana,” tutup dia.