Berita

Potensi Anak Jokowi Jadi Gubernur, Pengamat: Tergantung Presiden Berikutnya

×

Potensi Anak Jokowi Jadi Gubernur, Pengamat: Tergantung Presiden Berikutnya

Sebarkan artikel ini
Pengamat Politik sekaligus Akademisi dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin. (Foto : Instagram @ujangkomarudin_)

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyebut tak heran jika Gibran Rakabuming menjadi kandidat Calon Gubernur (Cagub) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Ujang menjelaskan, Gibran merupakan sosok kuat untuk menjadi Cagub, bahkan di dua Provinsi sekaligus yaitu DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Mengingat sosok sang ayah (Presiden Joko Widodo) dari Gibran merupakan orang nomor satu di Indonesia saat ini.

“Kalau nama Gibran itu masuk nominasi dari PDIP, bisa dijadikan Cagub di DKI Jakarta, bahkan nanti juga mungkin di Jawa Tengah. Karena apa, karena ayahnya masih Presiden tentu potensi menangnya kuat,” kata Ujang saat dihubungi wartawan dikutip TeropongNews, di Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Lebih lanjut Ujang mengungkapkan, kemenangan atau gagalnya Gibran dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub), tergantung dari lepasnya masa jabatan Presiden yang akan habis di bulan Oktober 2024.

“Ya nanti siapa Presiden penggantinya, kalau Presiden pengganti Jokowi (Joko Widodo) itu adalah orang yang didukung Pak Jokowi, orang yang dimenangkan oleh Jokowi. Maka, ya Gibran berpotensi untuk menang, aman,” tutur Ujang.

5234
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Maka dari itu, Ujang menilai jika Presiden selanjutnya merupakan kekuatan oposisi seperti Anies Basewedan atau orang-orang yang bersebrangan dengan Jokowi, maka potensi untuk menang sangatlah kecil

“Tapi kalau Presiden yang menangnya adalah dari kekuatan oposisi misalkan Anies ya, atau orang-orang yang bersebrangan dengan jokowi lah misalkan, itu potensi menangnya kecil,” ungkap Ujang.

“Karen Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) di bulan November setelah satu bulan jokowi selesai masa jabatannya di 2024 nanti, maka kunci siapa Presiden berikutnya itu jadi menentukan,” tandas Ujang.