Berita

Bakar dan Sandera Pilot Susi Air, DPR Dukung Pemerintah Segera Tindak Tegas KKB

×

Bakar dan Sandera Pilot Susi Air, DPR Dukung Pemerintah Segera Tindak Tegas KKB

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad saat diwawancarai wartawan di kompleks senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023). foto: tangkapan layar.

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengutuk keras tindakan ekstrem Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membakar pesawat milik Susi Air di Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) kemarin.

Selain membakar pesawat, KKB juga diduga kuat menyandera seorang pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru, beserta lima penumpang lainnya. Nasib mereka hingga kini belum diketahui.

“Ya Papua ini memprihatinkan dan kita mengutuk keras cara-cara yang tidak berperikemanusiaan,” kata Dasco di kompleks Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Dasco merasa kali ini sudah habis kesabaran terhadap KKB, yang diketahui sudah berulah bukan sekali ini saja.

“Untuk itu saya pikir toleransi kita sudah cukup dan kita harus ambil langkah tegas,” tutur Ketua Harian Partai Gerindra itu.

5230
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Dasco menegaskan, DPR akan mendukung penuh langkah pemerintah dalam mendorong aparatur keamanan untuk menyeret anggota KKB ke jalur hukum.

“Parlemen dalam hal ini DPR mendukung penuh upaya-upaya pemerintah mendorong penegak hukum untuk menegakkan hukum di Papua,” kata Dasco.

Sementara, Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid mendesak KKB untuk segera membebaskan seorang pilot Susi Air beserta lima penumpang pesawat tersebut, juga melepas 15 pekerja proyek puskesmas di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, yang diduga kuat tengah disandera.

“Kami mengecam keras serangan terhadap warga dan obyek sipil di Papua. Kami mendesak agar pilot dan sejumlah orang lainnya yang disandera segera dibebaskan dalam keadaan selamat,” kata Usman Hamid dalam rilis persnya dikutip Teropongnews di Jakarta, Rabu (8/2).

Usman juga meminta para pihak yang berkonflik untuk menghormati hukum hak asasi manusia (HAM) dan hukum kemanusiaan internasional. Bagaimanapun juga semua pihak harus mengutamakan jalan non-kekerasan demi menyelamatkan warga sipil.

Usman pun menyerukan adanya peninjauan ulang atas pendekatan keamanan yang selama ini dipilih oleh negara di wilayah Papua.

“Insiden pembakaran pesawat dan penyanderaan ini sekali lagi menjadi bukti berulangnya kekerasan di wilayah Papua, dan warga sipil kembali menjadi korbannya,” ujarnya.

Untuk diketahui, pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengeklaim bahwa pasukan tempur mereka membakar Pesawat Susi Air di Landasan Terbang Paro, Diostrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2).

Pesawat itu dibakar ketika mendarat di landasan setelah terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT

Pesawat dikemudikan oleh seorang pilot asal Selandia Baru bernama Phillip Mertens dan dilaporkan membawa lima penumpang bernama Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.

Hingga kini belum ada kabar lanjutan perihal nasib pilot beserta lima penumpang pesawat Susi Air itu.

Dalam keterangan pers, polisi mengungkapkan telah mengirim tim ke lokasi untuk menyelidiki dan mencari tahu keberadaan pilot dan penumpang pesawat.

Pada hari yang sama, mencuat juga kabar penyanderaan 15 pekerja pembangunan puskesmas di Paro, Kabupaten Nduga.