BeritaDaerah

Satukan Data Angka Stunting, Dinkes PBD Gelar Advokasi, Sosialisasi dan Promosi IKP di Raja Ampat

×

Satukan Data Angka Stunting, Dinkes PBD Gelar Advokasi, Sosialisasi dan Promosi IKP di Raja Ampat

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi dan Promosi Indeks Pembangunan Keluarga (IKP) di Kabupaten Raja Ampat, Foto Hizkia/TN

TEROPONGNEWS.COM, WAISAI – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya menggelar kegiatan Advokasi, Sosialisasi dan Promosi Indeks Pembangunan Keluarga (IKP) di Kabupaten Raja Ampat.

Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, selasa (14-15/11/2023) bertempat di Hotel Marannu Kota Waisai Raja Ampat. Sebelumnya Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kabupaten Raja Ampat, Ati Rumadaul, S.Kep, dihadiri sejumlah pimpinan OPD di Raja Ampat seperti Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik, Frits Feliks Dimara, S.PT, MM, Perwakilan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk Papua Barat Daya, dan sejumlah penjabat dari Papua Barat Daya.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Petrus Miokbun, SKM, MM menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan karena selama ini semua elemen atau komponen selalu menampilkan data terkait stunting yang berbeda.

“Sampai saat inikan kita belum menyatukan persepsi tentang sebenarnya angka yang benar, yang akurat terkait stunting itu berapa?” ujar Petrus Miokbun.

Oleh karena itu kata dia, kegiatan tersebut bertujuan mewujdukan satu data atau one data terkait stunting yang ada di kabupaten. Sehingga katanya, lewat sosialisasi tersebut elemen yang tadi terlibat dalam kegiatan tersbut memiliki satu persepsi yang sama tentang data stunting.

5215
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Kita harus satukan data itu sehingga kabupaten Raja Ampat memiliki satu data. Satu angka yang pasti tentang stunting,” tambahnya.

Sementara terkait Indeks Pembangunan Keluarga, Petrus Miokbun menjelaskan bahwa masalah stunting tidak terlepas dari peran keluarga. Karena itu dirinya berharap dengan kegiatan IKP peserta baik dari OPD teknis maupun elemen-elemen lainnya yang terlibat mendapatkan satu informasi data yang valid terkait IKP khusus di Raja Ampat tetapi juga untuk Papua Barat Daya.

Dikatakannya, Papua Barat Daya pada tahun 2022 angka stunting sebesar 27 %. Kita terus berupaya keras sehingga pada tahun 2023, angkat tersebut harus turun menjadi 18,8 %.

Ditemui tempat kegiatan, Kepala DP3AKB Raja Ampat, Ati Rumadaul, S.Kep menyambut baik dengan dilaksanakan kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan itu sangat urgent untuk menyamakan persepsi terkait penanganan stunting di Raja Ampat.

Ati Rumadaul yang juga sebagai pemateri pada kegiatan tersebut berharap kegiatan yang digelar selama dua hari itu perlu dilakukan secara rutin sehingga upaya mewujudkan keluarga yang sejahtera serta dapat menekan laju angka stunting di Papua Barat.