Berita

Jelang Pilpres 2024, Jokowi Minta Rakyat Jangan Grasah-grusuh Pilih Pemimpin

×

Jelang Pilpres 2024, Jokowi Minta Rakyat Jangan Grasah-grusuh Pilih Pemimpin

Sebarkan artikel ini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam forum KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (foto: Instagram/@jokowi).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis Indonesia berpeluang menjadi negara maju dalam 13 tahun ke depan. Menurut dia, hal tersebut juga disampaikan oleh berbagai pakar di dalam negeri maupun luar negeri.

“Kesempatan kita hanya ada di 13 tahun. Bonus demografi kita akan muncul di tahun 2030-an. Dan dalam sejarah peradaban-peradaban negara yang saya lihat, kesempatannya hanya sekali dalam sejarah,” ucap Jokowi dalam Puncak Musra di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Oleh karena itu ia meminta rakyat jangan sampai keliru grasah-grusuh memilih calon pemimpin negeri dalam Pilpres 2024. Jika salah memilih pemimpin, maka imbasnya, target Indonesia menjadi negara maju bisa meleset.

Mantan Wali Kota Solo itu mengaku mengamati dinamika maupun sejarah di beberapa negara wilayah Amerika Latin yang gagal menjadi negara maju lantaran pemimpinnya tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada.

“Begitu kita tidak bisa memanfaatkan waktu 13 tahun ini, ada yang namanya bonus demografi dan kita tidak bisa memanfaatkan, kita akan menjadi negara berkembang terus. Kesempatan itu tidak akan muncul dua kali dalam sejarah peradaban negara,” katanya.

5197
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Oleh sebab itu, Jokowi menilai pemilihan umum (Pemilu) dan Pilpres 2024 sangatlah krusial, rakyat diminta memilih pemimpin yang tepat dan benar.

“Saya bolak-balik menyampaikan jangan grasah-grusuh. Jangan tergesa-gesa, karena begitu keliru, kita tidak bisa meminta kembali lagi. Enggak bisa,” tutur dia.

Jokowi mengharapkan Presiden RI ke-8 harus berani mengambil risiko demi kepentingan bangsa dan negara.

“Sehingga sekali lagi nakhodanya itu harus pemberani, berani mengambil risiko untuk kepentingan negara ini, untuk kepentingan bangsa ini,” tutur Jokowi.