Berita

BRIN Ungkap Penyebab Curah Hujan Meningkat, Puncaknya Maret 2023

×

BRIN Ungkap Penyebab Curah Hujan Meningkat, Puncaknya Maret 2023

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi hujan. (foto: ist).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Peneliti Klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkap penyebab curah hujan kembali meningkat secara signifikan di wilayah Indonesia pada akhir Februari 2023. Bahkan, menurut dia, puncak musim hujan berpotensi bergeser ke Maret 2023.

Kata Irma, terjadi beberapa kali puncak musim hujan. Pertama pada dasarian ke-2 Desember 2022. Kedua, pada dasarian ke-2 Februari 2023 yang dapat mengalami perpanjangan hingga akhir Februari 2023.

“Selanjutnya, berdasarkan analisis pada data-data yang dimiliki BRIN, puncak musim hujan yang ketiga berpotensi terjadi kembali pada bulan Maret 2023. Artinya, puncak musim hujan belum berakhir dengan berakhirnya bulan Februari,” kata dia, TeropongNews kutip dari akun Twitter @EYulihastin di Jakarta, Senin (27/2/2023).

Irma bilang, secara klimatologis penyebab bergesernya puncak musim hujan pada tahun ini dipengaruhi oleh faktor yang paling utama, yaitu maraknya pembentukan siklon atau badai tropis di sekitar wilayah Indonesia, baik di perairan selatan (Samudra Hindia) maupun timur (Laut Banda).

“Ketika siklon tropis baru fase awal mulai akan terbentuk, ada yang disebut fase prakondisi, dan ini efeknya sangat besar dalam menghasilkan ketidakstabilan sekaligus ketidakpastian di atmosfer, yang memicu peningkatan pesat cuaca ekstrem,” kata dia.

Apalagi, kata dia, efek perubahan iklim telah membuat siklon tropis atau badai vorteks memiliki intensitas yang semakin kuat, sebagaimana dijelaskan pada hasil kajian IPCC terbaru.

“Nah, selama beberapa hari terakhir, telah terjadi prakondisi bagi pembentukan pusat tekanan rendah yang berpotensi berubah menjadi vorteks di utara Australia. Efek prakondisi ini bahkan telah mengaktifkan monsun Asia, juga memperkuat angin permukaan dari utara maupun barat laut,” katanya.

Menurut dia, penguatan monsun Asia dan pembentukan pusat tekanan rendah di Australia inilah yang menjadi dua penyebab utama peningkatan signifikan hujan kembali terjadi di Indonesia pada akhir Februari 2023.