Berita

Massa Partai Buruh Geruduk Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu

×

Massa Partai Buruh Geruduk Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu

Sebarkan artikel ini
Massa Partai Buruh dan organisasi buruh menggeruduk Kantor Pusat DJP Kementerian Keuangan di Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023). (Foto: Morteza Syariati Albanna/TN).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ratusan massa simpatisan Partai Buruh dan organisasi serikat buruh menggeruduk Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) di Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023).

Mereka datang untuk menyuarakan pembentukan tim pencari fakta guna menginvestigasi seputar perpajakan di Indonesia, buntut dari pencopotan Rafael Alun Trisambodo dari Aparatur Sipil Negara (ASN) DJP Kemenkeu yang dinilai tidak patuh melaporkan harta kekayaan serta tidak patuh membayar pajak.

Berdasarkan pantauan TeropongNews di lokasi, Jumat hari ini, seorang orator dari atas mobil komando berkelir hitam menuntut pencopotan Dirjen Pajak yang dinilai sudah mengemplang pajak bahkan bergaya hidup hedon. Hal itu jelas tidak elok dilihat rakyat, khususnya buruh.

Orator pun meminta adanya audit forensik penerimaan pajak di DJP Kemenkeu. Dia melihat tidak adil apabila rakyat kecil selalu dicekik dengan pajak, sementara pihak di Dirjen Pajak saja hidup berfoya-foya tidak taat bayar pajak.

“Buat undang-undang tentang pembuktian terbalik harta pejabat pajak,” kata orator itu di depan kantor DJP Kemenkeu.

5007
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Adapun demonstrasi ini mengakibatkan lalu lintas di sekitar Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, mengarah ke Senayan, menjadi macet.

Orator pun memohon maaf apabila kegiatannya ini mengganggu para pengguna jalan.

“Mohon maaf kami hanya membela rakyat, ini hak kami karena kami tidak ingin terus dizalimi,” ujar orator.