TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Kasus dugaan bully yang menyebabkan salah satu siswi Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Kota Sorong meninggal dunia diselesaikan secara kekeluargaan.
Penyelesaian masalah tersebut usai pihak Polresta Sorong Kota memfasilitasi pertemuan antara keluarga korban dengan pihak sekolah, Senin (20/11/2023) di unit PPA Polresta Sorong Kota.
Kanit PPPA Polresta Sorong Kota, Iptu Nelfince Rumbino yang dikonfirmasi membenarkan adanya pertemuan tersebut.
Hasil dari pertemuan itu, pihak sekolah akhirnya mengeluarkan satu dari enam terduga pelaku bullying.
“Dulu sudah pernah di selesaikan, tadi kami bantu fasilitasi lagi, ” Ujar Nelly.
Diberitakan sebelumnya, tindakan Bully menimpa siswi di salah satu MTs di Kota Sorong, Papua Barat Daya bernama Karen Kanaya Paays.
Hal itu terungkap pada postingan keluarga Karen di media sosial Facebook. Akun facebook bernama Tasya Cleviaa itu mengungkapkan kejadian menyedihkan yang menimpa Karen.
Dalam postingannya, Tasya mengatakan bahwa Karen menghembuskan nafas terakhir pada 9 Oktober 2023 setelah dirawat kurang lebih 1 bulan di rumah sakit karena menderita depresi, yang diduga diakibatkan oleh tindakan bully di lingkungan sekolahnya.
Dalam postingannya, ia meminta agar pihak sekolah menindak tegas 6 orang siswi yang diduga menjadi pelaku bully, dengan mengeluarkan mereka dari sekolah.
Menurutnya, Karen bukanlah orang pertama yang menjadi korban bully di sekolah tersebut. Selama mendapat tindakan Bully, Karen sudah melaporkan apa yang dialaminya kepada gurunya, namun tidak diperdulikan dan terkesan membela terduga pelaku.
Alhasil, Karen menghembuskan nafas terakhir pada 9 Oktober 2023 setelah dirawat kurang lebih 1 bulan di rumah sakit karena menderita depresi, yang diduga diakibatkan oleh tindakan bully di lingkungan sekolahnya.
