TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Hari ke-dua, SKK Migas mengadakan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III Tahun 2023 Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (8/7/2023) di Aston Hotel Sorong.
Pada Forum Kapnas III tersebut, juga melibatkan pelajar SMK dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong dalam rangka mendorong pendidikan vokasi yang melibatkan lembaga pelatihan Petrotekno.
Kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada pengetahuan dan keterampilan tentang hulu migas, namun juga meluas ke bidang lain seperti pelayaran, pemeliharaan mekanis, instalasi listrik, dan sebagainya. Pengetahuan dan keterampilan teknis itu bisa bersinggungan dan mendukung aktivitas hulu migas.
“SKK Migas bersama KKKS bersama-sama sama-sama memberikan langkah awal terkait kegiatan hulu migas kepada peserta didik agar tidak kaget nantinya, ” ujar Kepala perwakilan SKK Migas Pamalu, Subagyo
Selain itu, kata Subagyo keterlibatan peserta didik juga untuk mencari bibit unggul dalam menunjang kegiatan industri hulu migas.
“Kita kan pasti pensiun, jadi kita mulai dari bibit unggul. Contoh dari poltek kelautan, karena kebetulan kita di wilayah air, sehingga kita memberikan pemahaman terkait industri hulu Migas kepada mereka yang tentunya bersinggungan dengan bidang keahliannya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Tim Kerja Pelaksana Forum Kapnas III Tahun 2023, Fery Sarjana menjelaskan bahwa Forum Kapnas III Pamalu tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Program Kapnas III ini tentunya berbeda dibanding tahun lalu. Khusus Kapnas III ini bagaimana kontribusi strategis hulu migas dalam meningkatkan kemampuan SDM. Tadi bisa dilihat, di dalam ruangan kita undang pelajar SMK, Universitas untuk ikut dalam program Vokasi dalam hal ini kita berkerjasama dengan Petrotekno yang sudah punya pengalaman, keahlian, lisensi untuk mengembangkan potensi SDM, “jelasnya.
Selain para peserta didik diberi pengetahuan terkait bagaimana mereka mengenal resiko tinggi di dalam mengoperasikan alat-alat industri hulu migas.
Sedangkan untuk UMKM, bagaimana meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dari UMKM binaan hulu migas agar bisa naik kelas.
“UMKM juga berbeda dengan tahun lalu, bedanya bagaimana kita memastikan semua produk makanan dari UMKM binaan industri hulu Migas ini tersertifikasi, sehingga dari segi pengemasan, pemasaran, legalitasnya betul-betul sudah terjamin, dan pemasaran tidak hanya di industri hulu migas tapi bisa di luar itu, “terangnya.
Dalam mendukung kegiatan pemasaran produk UMKM tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Tokopedia, agar produk-produk yang dihasilkan bisa dipasarkan secara nasional.
“Sehingga UMKM yang sudah dibina ini tidak hanya jago kandang dan tidak dipasarkan di area lokal saja, tapi bisa dipasarkan sampai ke regional maupun nasional karena sekarang eranya sudah digital, ” pungkasnya.
