Berita

Akibat Cuaca Ekstrim, Banjir dan Tanah Longsor “Terjang” Kota Ambon

×

Akibat Cuaca Ekstrim, Banjir dan Tanah Longsor “Terjang” Kota Ambon

Sebarkan artikel ini
Salah satu lokasi tanah longsor di Kota Ambon. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Akibat cuaca ekstrim yakni hujan dan angin kencang yang melanda kota Ambon, sejak Selasa (30/5/2023) hingga Rabu (31/5/2023), mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor “menerjang” Kota Ambon.

Berdasarkan laporan harian Pusat Pengendalian Operasi Penangulangan Bencana (Pusdalops BP) BPBD Kota Ambon, yang diterima Rabu (31/5/2023), setidaknya ada delapan titik bencana tanah longsor.

Kedelapan titik tersebut yakni di, RT 001/RW 007 Jl. Perumtel Gunung Nona, Kelurahan Benteng, RT 004/RW 002 Kelurahan Batu Meja, RT 005/001, RT 003/RW 004 , dan RT 004/004 Kelurahan Batu Gajah, Kecamatan Sirimau.

Longsor juga terjadi di RT 002/ RW 002, Air Salobar Kelurahan Nusaniwe; RT 001/RW 008 Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Nusaniwe; serta di negeri Kilang, Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel).

Selain Longsor, bencana banjir dengan ketinggian air 30 – 50 cm, juga sempat merendam puluhan rumah di farmasi atas kelurahan Kudamati, kampung Siwang, dan Kelurahan Waihaong, Kecamatan Nusaniwe.

Cuaca ekstrim juga menyebabkan peristiwa pohon tumbang di Dusun Waimahu, Negeri Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe.

Manager Pusdalops PB Kota Ambon, David Passal mengaku, setelah menyikapi peristiwa bencana akibat cuaca ekstrim, BPBD telah melakukan berbagai upaya penanganan, yakni pemberian terpal bagi warga di sekitar titik longsor, untuk antisipasi longsor susulan.

“BPBD juga terus melakukan pemantauan terhadap ketinggian permukaan air lewat Command Center Dinas Kominfosandi Kota Ambon, serta pemantauan kejadian bencana, cuaca, titik api, tinggi muka air, tinggi gelombang, gempa, dan tsunami melalui BMKG,” ungkapnya.

David berharap, warga kota Ambon tetap waspada dan berhati-hati terhadap bencana. Pasalnya, cuaca ekstrim masih berlangsung di kota ini.

Terpisah, Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse meminta kepada seluruh warga yang berdomisili pada lereng gunung, dan bantaran sungai, agar lebih waspada dan mawas diri.

Ririmasse mengungkapkan, sampai dengan saat ini pihak Pemkot telah berupaya untuk menanggulangi setiap Kepala Keluarga (KK), yang mengalami bencana alam.

“Jadi, Bapak PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena telah menginstruksikan kepada kami, untuk melaksanakan identifikasi di lapangan pada lokasi-lokasi rawan bencana,” ungkapnya.

Dia menegaskan, instruksi tersebut juga telah disampaikan kepada para Lurah, guna meninjau wilayah-wilayah kerja mereka, dan segera dilaporkan kepadanya dan PJ Wali Kota Ambon.

“Saya telah memimpin rapat bersama dengan para lurah, sehingga sudah diberikan arahan untuk turun lapangan mengecek situasi, kemudian berikan informasi kepada PJ Wali Kota dan Sekkot untuk diambil tindakan,” jelasnya.

Dikatakan, BPBD, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), dan Dinas Lingkungan Hidup (DLHP) tetap menjalankan tugasnya.

Untuk itu Ririmasse menghimbau, agar masyarakat yang tinggal di lereng bukti, agar tetap berhati-hati.

Dia juga meminta kepada warga Kota Ambon yang hendak membangun rumah, agar menghindari lokasi-lokasi rawan bencana, supaya tidak berdampak buruk bagi kehidupan mereka sendiri.

“Kami menghimbau kepada warga Kota Ambon, untuk tidak membangun rumah di bantaran-bantaran sungai, dan lereng bukit. Nanti kalau terjadi hal seperti ini, dianggap Pemkot Ambon yang salah,” tegas Ririmasse.

358_PENGUMUMAN-HASIL-PENELITIAN-ADMINISTRASI_PPD