Berita

Hehanussa Kecam Pemprov Maluku yang Tak Becus Atasi Kawasan Terisolir di SBB

×

Hehanussa Kecam Pemprov Maluku yang Tak Becus Atasi Kawasan Terisolir di SBB

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Provinsi Maluku, Hatta Hehanussa. Foto-Rudy Sopaheluwakan/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Anggota DPRD Provinsi Maluku, Hatta Hehanussa mengecam Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, yang dinilai tidak becus mengawal pembangunan infrastruktur pada kawasan terisolir, di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

“Keterbatasan fasilitas kesehatan, dan minimnya jalan yang layak bagi warga Desa Abio, Ahiolo, Huku Kecil, Sumith dan Watui, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten SBB, menjadikan kawasan ini dari tahun ke tahun menjadi santapan pemberitaan nasional,” tegas legislator asal daerah pemilihan Kabupaten SBB ini kepada wartawan, di Ambon, Kamis (2/3/2023).

Ironisnya, menurut Hehanussa, tanpa kebijakan yang memihak dari Pemerintah Provinsi Maluku sebagai keterwakilan pemerintah pusat, maka semuanya akan sia-sia belaka.

“Hampir tiap tahun ada agenda penyampaian aspirasi ke Kementerian PUPR. Dan kami selalu menyatakan soal keterisolasian kawasan pegunungan SBB, namun tidak pernah ada eksekusi kebijakan baik dari APBD maupun DAK,” ujar dia kesal.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Maluku tidak serius, menangani permasalahan ini. Seharusnya, kata Hehanussa, prioritas anggaran bisa digelontorkan ke SBB, melalui platform anggaran yang bisa dialokasikan, dengan tidak membuat proyek tambal sulam.

5180
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Pemerintah sepertinya hanya membuat proyek tambal sulam. Mereka beralasannya, karena bersifat urgent. Intinya proyek yang dibuat tidak tepat sasaran,” tegas dia.

Menurutnya, pemerintah kabupaten juga harus bersinergi memberikan data yang valid untuk diperjuangkan, jika tidak ada eksekusi. Sayangnya, pemprov dan pemkab masih sibuk saling lempar tanggung jawab.

Bagi Hehanussa, untuk daerah kepulauan masih bisa terakses dengan kapal, namun jika daerah pengunungan di saat musim penghujan, akses jalan akan mengalami masalah, apalagi dalam kondisi darurat.

“Bayangkan saja, pada saat kondisi emergency seperti orang sakit, ibu hamil mereka sangat menderita,” ungkap Hehanussa.

“Kita harus bersama-sama baik kabupaten maupun provinsi, untuk terus memperjuangkan infrastruktur pada daerah-daerah terisolasi di Pulau Seram,” tandas Hehanussa.