Berita

DPR: Jangan-jangan Ada Motif Politik Oligarki Mau Singkirkan Sri Mulyani

×

DPR: Jangan-jangan Ada Motif Politik Oligarki Mau Singkirkan Sri Mulyani

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman. (foto: dpr.go.id).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Benny Kabur Harman memiliki penilaian lain setelah mendengar pemaparan Ketua Komite Koordinasi Nasional dan Pemberantasan Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Mahfud MD terkait transaksi mencurigakan Rp 349 triliun di Kementeriun Keuangan (Kemenkeu).

Benny pun berspekulasi, jangan-jangan memang ada motif politik untuk menyingkirkan Sri Mulyani dari Menteri Keuangan (Menkeu) RI jelang Pemilu 2024.

Sebab, kata Benny, dirinya mengaku mengantongi informasi soal Menkeu Sri Mulyani menolak rencana pembelian minyak Rusia untuk masuk ke RI. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan friksi di internal pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

“Banyak pejabat dan pembantu lain yang tidak suka. Tapi juga siapa yang disentuh bapak tahu, oligarki, jangan-jangan memang kelompok ini tidak suka Sri Mulyani Menkeu menjelang 2024,” kata Benny K. Harman saat RDPU di Gedung Nusantara 2 Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023) kemarin.

Kesimpulan Benny, kabar adanya transaksi mencurigakan Rp 349 triliun di Kemenkeu yang dipimpin Sri Mulyani tersebut dapat menimbulkan spekulasi liar di khalayak luas.

“Jangan-jangan ini yang membuat tidak jelas, bikin kami punya spekulasi macam-macam, kemana-kemana. Kemudian tadi disinggung juga jangan-jangan ini berkaitan dengan impor emas yang tadi disinggung,” tutur politikus Partai Demokrat ini.

Partai Demokrat pun sebagai oposisi pemerintah, berharap ada penjelasan yang membuat kabar transaksi mencurigakan ratusan triliun di Kemenkeu menjadi terang benderang.

“Sekali lagi ini spekulasi kita di luar tembok kekuasaan ya oposisi. Maka sekali lagi kami dijelaskan betul,” kata Benny K. Harman.

358_PENGUMUMAN-HASIL-PENELITIAN-ADMINISTRASI_PPD