Berita

Usman Hamid Desak KKB Bebaskan Pilot-Penumpang Susi Air dan 15 Kuli Proyek di Nduga

×

Usman Hamid Desak KKB Bebaskan Pilot-Penumpang Susi Air dan 15 Kuli Proyek di Nduga

Sebarkan artikel ini
Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid. (foto: Morteza Syariati Albanna/TN).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid mendesak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk segera membebaskan seorang pilot Susi Air beserta lima penumpang pesawat tersebut, juga melepas 15 pekerja proyek puskesmas di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, yang diduga kuat tengah disandera.

“Kami mengecam keras serangan terhadap warga dan obyek sipil di Papua. Kami mendesak agar pilot dan sejumlah orang lainnya yang disandera segera dibebaskan dalam keadaan selamat,” kata Usman Hamid dalam rilis persnya dikutip Teropongnews di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Usman juga meminta para pihak yang berkonflik untuk menghormati hukum hak asasi manusia (HAM) dan hukum kemanusiaan internasional. Bagaimanapun juga, semua pihak harus mengutamakan jalan non-kekerasan demi menyelamatkan warga sipil.

Usman pun menyerukan adanya peninjauan ulang atas pendekatan keamanan yang selama ini dipilih oleh negara di wilayah Papua.

“Insiden pembakaran pesawat dan penyanderaan ini sekali lagi menjadi bukti berulangnya kekerasan di wilayah Papua, dan warga sipil kembali menjadi korbannya,” ujarnya.

5180
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Menurut Usman, dalam hal ini negara terikat kewajiban untuk menjamin keselamatan setiap orang, termasuk warga negara asing dari segala bentuk kekerasan.

“Jika terjadi kekerasan, maka negara wajib untuk mengusut dan memastikan tegaknya keadilan dan akuntabilitas, bukan terus melanggengkan pendekatan lama yang selama puluhan tahun ini menimbulkan banyak korban,” kata dia.

Bagi Usman Hamid, ketiadaan penghukuman atas kekerasan atau impunitas semacam ini dan berlangsungnya pendekatan keamanan secara terus-menerus hanya akan memperparah tindak kekerasan yang merenggut sipil di Bumi Cenderawasih.

“Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati hak asasi manusia,” ujar Usman Hamid.

Untuk diketahui, pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengeklaim bahwa pasukan tempur mereka membakar Pesawat Susi Air di Landasan Terbang Paro, Diostrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023).

Pesawat itu dibakar ketika mendarat di landasan setelah terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT

Pesawat dikemudikan oleh seorang pilot asal Selandia Baru bernama Phillip Mertens dan dilaporkan membawa lima penumpang bernama Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.

Hingga kini belum ada kabar lanjutan perihal nasib pilot beserta lima penumpang pesawat Susi Air itu.

Dalam keterangan pers, polisi mengungkapkan telah mengirim tim ke lokasi untuk menyelidiki dan mencari tahu keberadaan pilot dan penumpang pesawat.

Pada hari yang sama, mencuat juga kabar penyanderaan 15 pekerja pembangunan puskesmas di Paro, Kabupaten Nduga.

“Ini bukan kali pertama penyanderaan terjadi di Papua. Salah satu peristiwa penyanderaan sebelumnya terjadi pada November 2017 ketika sekitar 1.300 orang di Desa Kimbely dan Desa Banti, Mimika, Papua, menjadi korban,” tandas Usman Hamid.