3,191 kali dilihat

Aimas, TN – Tak ingin terstigma sebagai politisi yang lupa konsituen saat sudah duduk di kursi parlemen, Nurtina Lasaka membuat gerakan mencegah penyebaran virus corona dengan menyemprot rumah-rumah penduduk menggunakan cairan disinfektan, Rabu (25/3/2020).

Anggota DPRD Kabupaten Sorong periode 2019-2024 dari Partai PDI Perjuangan ini, berkoordinasi dengan Ketua RW 3 RT 09 Kelurahan Malawili Distrik Aimas Kabupaten Sorong, untuk melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga.

“Ini adalah inisiatif pribadi saya sebagai wakil rakyat.  Ketika ada masalah seperti ini, sudah menjadi kewajiban kami sebagai wakil mereka di gedung parlemen, untuk turun ke tengah-tengah masyarakat memberikan solusi,” kata Nurtina Lasaka.

Memberikan manfaat atas statusnya sebagai politisi yang sudah dipercaya duduk di kursi DPRD, kata Nurtina, menjadi doktrin dia yang sudah terbiasa hiduphberorganisasi.

“Saya ini dasarnya orang organisasi, jadi kalau ada sesuatu yang terjadi terus hanya dia melihat, saya tidak bisa. Harus ada yang bisa saya lakukan, agar bagaimana keberadaan saya ini bermanfaat,” tandasnya.

Dalam melakukan penyemprotan, Nurtina  melibatkan langsung warga setempat, khususnya dari bapak-bapak. “Saya siapkan bahan-bahan, peralatan, bapak-bapak yang bagian penyemprotan,” tandasnya.

Kegiatan itu juga sebagai upaya membantu pemerintah daerah Kabupaten Sorong, yang telah mengeluarkan surat edaran untuk penerapan pola hidup sehat, tidak keluar rumah kecuali ada kepentingan yang harus dilakukan.

“Kalau menunggu aksi Pak Bupati menyemprot disinfektan ke tempat-tempat umum, butuh waktu lama pencegahan ini dilakukan. Makanya, kita harus juga menggerakkan masyarakat agar bisa ambil peran mencegah penyebaran Covid-19,” kata Nurtina.

Bambang, Ketua RW 3 menyambut baik inisiatif dari politisi asal PDI Perjuangan itu. Kata Bambang, sebagai orang yang dipercaya mengembang amanah rakyat, sudah seharusnya turun langsung ke konsituen, ketika ada masalah yang terjadi di akar rumput.

“Kalau ada anggota dewan yang tidak pernah mau turun ke masyarakat, berarti mereka hanya memperdaya masyarakat untuk kepentingan pribadinya. Mereka hanya turun saat musim kampanye, dan menghilang kalau sudah dapat kursi,” kata Bambang. **