TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Karantina Pertanian Merauke menyelenggarakan kegiatan Bimtek dalam rangka mendukung gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) di Kabupaten Merauke, bekerja sama dengan Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi NaDem Dapil Papua, H. Sulaeman L. Hamzah.
Sasaran Bimtek yaitu para petani dan penyuluh Pertanian dengan tema Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman padi dalam rangka peningkatan ekspor beras di Kabupaten Merauke. Dengan kegiatan ini, permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan hama penyakit dapat menjadi solusi sehingga petani menyiapkan produk ekspor unggulan daerah yang mampu memenuhi persyaratan ekspor.
Kepala Karantina Pertanian Merauke, Cahyono menyebut isu krisis pangan karena perubahan iklim mengakibatkan produksi pertanian di semua negara di dunia mengalami penurunan, demikian juga yang terjadi di Kabupaten Merauke.
“Perubahan iklim telah memicu munculnya beberapa penyakit baru atau semakin ganasnya penyakit yang sudah ada. Sehingga produksi beras di Merauke menurun dari tahun ke tahun,” ujar Cahyono, Senin (26/9/2022) di Careinn Hotel Merauke.
Tercatat di tahun 2020 beras Merauke yang keluar sebanyak 32.000 ton, tahun 2021 turun 23.000 ton dan per Juni 2022 hanya 9.000 ton. Sedangkan data ekspor untuk tahun 2020 sebanyak 40 ton, tahun 2021 hanya 13 ton dan Juni 2022 hanya 9 ton beras yang diekspor.
Anggota DPR RI H. Sulaeman L. Hamzah kesempatan tersebut menyampaikan, penyakit mulut dan kuku (PMK) di Papua sementara ini masih aman atau steril. Langkah antisipasi agar tetap aman adalah lebih perketat pengawasan dalam memastikan tidak ada ternak luar yang masuk ke Papua khususnya Merauke.
“Bicara aspirasi saya tidak pernah berhenti karena memang ini tugas saya sebagai perwakilan bapak ibu dari Papua. Banyak program dari kementrian dan lembaga yang bisa kita bawa salah satunya Bimtek. Di wilayah ini, tidak boleh ketinggalan khusus pelayanan kepada masyarakat petani dan nelayan masih jauh. Perlu didampingi terus supaya bisa mandiri,” ucap H. Sulaeman.
Karantina Pertanian dan pihak terkait ditekankan lebih waspada keluar masuknya barang dan orang yang melewati jalan tikus wilayah perbatasan. Jajaran Karantina di Papua harus kerja keras karena hama pengganggu tanaman cepat penyebarannya salah satunya melalui media pembawa.
Peserta Bimtek juga diminta membantu pemerintah dengan membagikan informasi ketika ditemukan penyakit atau hama di lapangan. Tetap saling mendukung dan kerja sama yang baik agar produktifitas hasil Pertanian Merauke tetap aman dan terus meningkat. Target ekspor beras saat ini diakui kondisi pertanian sedang tidak baik-baik saja. Masih banyak hal yang perlu dibenahi bersama.
Direktur Rumah Aspirasi H. Sulaeman L. Hamzah sekaligus Anggota DPR Papua, Fauzun Nihayah menyampaikan kepentingan petani di Papua dan Merauke khususnya terus diperjuangkan H. Sulaeman L. Hamzah, selain bantuan alat mesin pertanian atau bantuan lain. Hasil turun di lapangan, ditemukan banyak persoalan yang terjadi karena perubahan iklim. Sehingga dipandang perlu adanya Bimtek untuk mencarikan solusi dalam mengatasi masalah.
“Dengan dihadirkan pemateri atau narasumber yang berkompeten untuk membantu masyarakat dalam pengendalian kasus yang ada. Kami sendiri dari rumah aspirasi menerima aspirasi masyarakat. Setiap bantuan hanya diberikan secara kelompok. Para penyuluh diharapkan serius melakukan pendampingan bagi kelompok penerima bantuan. Begitu pula sinergitas dengan dinas terkait dan semua pihak untuk memajukan percepatan pembangunan melalui pertanian,” pungkasnya.
Mewakili Pemerintah Daerah, Asisten 2 Setda Kabupaten Merauke, Yeremias Ndiken mengapresiasi kolaborasi politisi Partai NasDem H. Sulaeman selaku perwakilan rakyat Papua di pusat. Besar harapannya, dengan kolaborasi yang sangat baik ini dan semua program maupun aspirasi yang diperjuangkan dan kembali dibawa untuk kepentingan rakyat di daerah semakin memajukan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat.
