TEROPONGNEWS.COM, KETAPANG – PT Kayung Agro Lestari (KAL), anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menerima piagam apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Ketapang atas kontribusinya dalam program penurunan stunting di daerah tersebut.
Penghargaandiberikan oleh H. Farhan, SE., M.Si, Wakil Bupati Ketapang dalam acara Rembuk Stunting yang diselenggarakan oleh Bappeda Ketapang pada Kamis (21/3/2024) di Ketapang.
Rembuk stunting yang digelar Bappeda Ketapang dihadiri oleh Forkopimda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, serta sejumlah pimpinan perusahaan swasta yang berinvestasi di Kabupaten Ketapang.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Bupati Ketapang sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Ketapang.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Ketapang, Farhan menegaskan, untuk mewujudkan zero stunting bukanlah hal yang mustahil. Ia pun terus menerus mendorong seluruh pihak untuk menyatukan komitmen guna mencapai tujuan besar itu.
“Kita harus nol kan angka stunting di Kabupaten Ketapang, kita harus merumuskan langkah-langkah kerja, rumusan tepat yang memilki pengaruh yang tepat untuk mengintervensi persoalan tersebut,” ujar Farhan.
Farhan mengingatkan seluruh perangkat daerah dan jajarannya, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, termasuk multi stakeholder seperti dunia usaha hingga organisasi untuk bersama memikul tanggung jawab dalam menurunkan prevalensi stunting.
Dadi, General Manager KAL, menyatakan perusahaan akan terus mendukung program pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam penurunan angka stunting di desa sekitar wilayah operasi KAL.
“Melalui program pemberian makanan tambahan di Posyandu, pelayanan kesehatan keliling, pengadaan sarana prasarana Posyandu dan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat, hingga peningkatan ekonomi masyarakat sekitar akan terus ditingkatkan. Hal tersebut sejalan dengan visi dan misi Grup ANJ, kami berupaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan sosial ekonomi,” tutup Dadi.
