TEROPONGNEWS.COM, RAJA AMPAT – PT Gag Nikel Raja Ampat berkomitmen melestarikan lingkungan hidup dan memberdayakan masyarakat setempat melalui kegiatan peningkatan ekonomi. Komitmen perusahaan tambang nikel terhadap lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat setempat ini tertuang dalam dokumen perencanaan usaha yang diterbitkan oleh Pemerintah melalui kementrian terkait pada Tahun 2018.
Sebelumnya pada tanggal 15 September 2023 dalam siaran Pers WALHI Papua (Freinds Of the Earth Indonesia) dengan judul “Menjual Surga Sendiri Demi Ambisi Investasi EV” yang mengutip pernyataan ekspedisi kompas edisi Februari 2022 lalu itu, ternyata tidak sebanding dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Dalam siaran pers tersebut disebutkan bahwa Pulau Gag sebagai tempat kerjanya anak perusahan PT Antam itu saat ini masyarakat sekitar sudah kesulitan untuk mendapatkan ikan, fakta lapangan sangatlah berbeda jauh. Masyarakat masih terus mengkonsumsi ikan hasil tangkapannya. Dan air laut disekitarnya pun masih menjadi sasaran empuk warga setempat untuk berenang, terutama bagi anak-anak.
Fakta yang sangat menonjol di Pulau Gag ada Penangkaran penyu di Wisata Pantai Tuturuga yang merupakan salah satu destinasi wisata di Raja Ampat yang dikembangkan dari hasil kolaborasi Pemerintah Daerah bersama PT Gag Nikel dan Masyarakat setempat.
Terkait debu yang disebut berterbangan disaat musim selatan atau musim panas, hal ini tak hanya terjadi di Kampung Gag. Di pantai WTC Raja Ampat misalnya jika musim angin selatan kencang terdapat banyak debu yang berterbangan. Apalagi Kampung Gag yang berhadapan langsung dengan laut dan menjadi sasaran empuk angin selatan.
“Kalau bicara soal debu berterbangan ini tong tau lah, saya kasih contoh Pantai WTC Kalau musim angin selatan bagemana, debu kah trada, coba lihat Kota Sorong, kalo musim panas debu kh Trada. Kalau bicara ikan saat ini, sebagai anak yang lahir dan besar disini (Raja Ampat Red) pasti tau bagaimana kalo musim angin,” ujar seorang Warga melalui sambungan telepon Jumat (15/09/2023) sore.
Dari data yang dihimpun, dua bulan setelah ekspedisi kompas pada Februari 2022 lalu, seorang Mahasiswa Fakultas Teknologi dan Mineral Istitusi Teknologi Nasional Yogyakarta, Syarul Budiman Sarif melakukan penelitian secara ilmiah pada perusahan tersebut.
Berdasarkan hasil kajian ilmiah, sejak beroperasi tahun 2018, PT Gag Nikel berupaya melakukan kegiatan penataan lingkungan hidup dengan melakukan reboisasi pada lahan-lahan bukaan. Pengelolaan terhadap limbah perusahan, hingga memberdayakan masyarakat setempat.
Syarul Budiman Sarif menuturkan, belum lama ini ia melakukan penelitian terhadap aktifitas penambangan yang berada di Pulau Gag Raja Ampat ini. Ia menjelaskan, PT Gag Nikel telah mengambil langkah-langkah penanganan terhadap limbah akibat aktifitas perusahan secara konsisten. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan.
Perusahan telah mengambil langkah-langkah penanganan limbah secara konsisten agar tidak merusak lingkungan hidup, Terkait proses pengendapan material (sedimentasi red) Syaril menyebutkan bahwa hal ini terjadi bukan saja akibat dari aktifitas pertambangan semata, melainkan ada faktor alam seperti tanah longsor dan aktifitas lainnya. Seperti pembalakan liar serta pembukaan lahan oleh masyarakat setempat yang menyebabkan banjir terbawa hingga ke hilir.
“Banyak faktor yang mempengaruhi, bukan saja karena aktifitas penambangan semata, melainkan faktor alam seperti longsor, atau aktifitas pembalakan dan pembukaan lahan yang berdampak terhadap erosi sehingga saat terjadi banjir terbawa arus ke hilir sungai” Ujar Syahrul, Mahasiswa Fakultas Teknologi Mineral berdasarkan kajian ilmiahnya beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, pengelolaan limbah diareal yang telah dibuka, PT Gag Nikel menggunakan sistim filterisasi sehingga limbah yang akan dibuang tidak mengandung bahan berbahaya bagi organisme dan mikroorganisme di lingkungan.
Terkait limbah produksi dan Limba domestik, sebelum dialirkan ke sungai terlebih dahulu dialirkan kedalam kolam sedimen. Limbah diberi titik penataan (PT Gag Nikel Mempunyai ijin titk penataan pembuangan ke sungai).
“Limbah dari produksi tambang nikel yang dialirkan ke kolam sedimen akan dikelola sebelum masuk ke sungai. Limbah diberi titik penataan. PT Gag Nikel mempunyai Ijin titik penataan pembuangan ke sungai. Yang dilakukan pengecekan setiap hari dan dilakukan pengecekan kualitas air setiap bulan ke lembaga independen (Sucofindo-red). Untuk melihat kesesuaian baku mutu sesuai dengan standar peraturan perundang-undangan,” tutup Syaril.
Media ini menghimpun sejumlah kegiatan lingkungan yang dilakukan PT Gag Nikel Raja Ampat atas komitmenya menjaga melestarikan lingkungan hidup demi pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Raja Ampat dengan kegiatan penanaman pohon mangrove di beberapa lokasi, pelepasan penyu hijau berumur 1 hingga 4 bulan sebanyak 100 ekor di Pantai Teteruga Beach sampai pemberian bantuan 10 unit Komputer dari PT Gag Nikel kepada SD Ebenhaezer Kalitoko Raja Ampat dan masih banyak lagi kegiatan lain.
Anak Perusahan Aneka Tambang ini juga melakukan kegiatan transplantasi terhadap terumbu karang yang rusak di sekitar Pulau Gag. Selain transplantasi di sekitar lokasi Pulau Gag, kegiatan yang sama juga dilakukan sekitar area Korpak Raja Ampat dan sekitarnya sebanyak 50 plot yang secara simbolis dilepas oleh Wakil Bupati Raja Orideko I Burdam bersama Kapolres Raja Ampat, AKBP Edwin Parsaoran.
PT Gag Nikel juga ikut mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat dalam peluncuran buku Geopark Raja Ampat: The Jewel of Tropical Island Karst yang diluncurkan di Museum Geologi Kota Bandung pada 10 Februari 2023 lalu.
Peluncuran Buku Geopark Raja Ampat: The Jewel of Tropical Island Karst ini merupakan bentuk kolaborasi dua negara, yaitu Indonesia dan Malaysia melalui UGGp Lengkawi, sekaligus bentuk upaya pemerintah daerah dalam mempromosikan Raja Ampat sebagai kawasan destinasi wisata pendidikan dan kebudayaan yang merupakan konsep UNESCO Global Geopark.
Sekretaris Daerah Kabupaten Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si., memberikan apresiasi kepada PT Gag Nikel yang ikut mendukung kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat maupun Forkopimda setempat.
