Berita

Januari-Agustus 2023, Ada Puluhan Kasus Baru HIV di Ambon

×

Januari-Agustus 2023, Ada Puluhan Kasus Baru HIV di Ambon

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy didampingi Ketua Yayasan Pelangi Maluku, Rosa Pentury, saat menggelar konferensi pers, di ruang Ruang Vlisingen, Balai Kota Ambon, Rabu (13/9/2023). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Sebanyak 94 kasus baru Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Ambon, dalam periode Januari hingga Agustus 2023. Seluruh kasus ini sementara menjalani perawatan lewat konsumsi Antiretroviral (ARV), yang dipantau langsung oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, dan bimbingan konseling dari Yayasan Pelangi Maluku.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengaku, guna mengantisipasi lajunya kasus HIV/AIDS, maka Pemerintah Kota (Pemkot) melalui dinkes telah melaksanakan deteksi dini.

“Justru Pemkot itu cepat dalam menangani. Selama ini kita menjemput bola (screening atau deteksi dini) kepada semua orang, yang berpotensi ditempat-tempat yang berisiko, dan ada beberapa Puskesmas yang siap untuk melakukan pemeriksaan, terhadap orang yang ingin memeriksakan diri,” kata dia kepada wartawan, di ruang Ruang Vlisingen, Balai Kota Ambon, Kamis (14/9/2023).

Melalui langkah yang diambil saat ini, kata dia, proses penanganan terhadap penderita juga lebih cepat. Terbukti, screening yang dilakukan, hasil yang ditemui dalam kondisi HIV, sehingga ketika di beri ARV secara rutin, maka tidak jatuh dalam kondisi AIDS.

“Oleh karena itu Pemkot bergerak cepat. Bayangkan ini fenomena gunung es, ketika kita tidak mendeteksi dini, dan kita menganggap aman-aman saja, ternyata dibawa ini terjadi penularan yang luar biasa. Jadi, ketika tugas mengendalikan penyakit HIV, temukan dini kemudian kita obati, sehingga mempercepat proses pemutusan mata rantai penularan,” tegas Pelupessy.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pelangi Maluku, Rosa Pentury mengungkapkan, sejauh ini pihaknya dengan pihak dinkes sudah berusaha untuk melakukan screening dan deteksi dini yang dipercepat.

“Kalau angka HIV naik, tercatat itu keberhasilan kita. Ambon di tahun 2019 pernah menjadi rekomendasi klinik komunitas HIV. Yang kedua saya kemarin baru rapat dengan MPH Sinode GPM, dan Kementerian Kesehatan soal penanganan. Jadi, kalau dikatakan lamban menurut banyak orang saya tidak tahu alat ukurnya apa. Angka HIV sudah rendah, dan yang terakhir beberapa orang sudah open status itu sudah langkah maju,” tandas Pentury.