Berita

Pengawalan Pj Gubernur DKI Dinilai Berlebihan, DPRD: Jangan Ada Jurang Pemisah

×

Pengawalan Pj Gubernur DKI Dinilai Berlebihan, DPRD: Jangan Ada Jurang Pemisah

Sebarkan artikel ini
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama dengan pengawalnya saat mengunjungi Jakarta International Stadium (JIS) di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023). (Foto : Pierre Ombuh/TN).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengaku akan melakukan komunikasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait pengawalnya yang terlalu berlebihan dan arogan terhadap wartawan.

Menurut Gembong, hal seperti ini segera mungkin harus disampaikan mengingat wartawan merupakan sumber informasi bagi masyarakat khususnya warga DKI Jakarta. Dirinya juga mengatakan tidak boleh ada pembatasan antara pejabat dengan awak media.

“Kita komunikasi informal, mudah-mudahan ini bisa dilepaskan dalam rangka memperlancar komunikasi publik,” kata Gembong kepada wartawan dikutip TeropongNews, Jumat (14/7/2023).

Kendati demikian, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta ini melihat pengawalan Heru saat mengikuti Paripurna dinilai tak ada yang istimewa. Namun, ketika di luar DPRD ia mengaku tidak banyak tahu mengenai protokoler pengamanan Kasetpres tersebut.

“Kita lihat selama ini ketika datang ke DPRD ya masih biasa-biasa saja. Tetapi kalau di luar kan kita tidak tahu,” ujar Gembong.

“Maka ketika ada informasi ini, saya kira ini momentum dan perlu memperbaiki apa yang mungkin bisa menghambat komunikasi,” sambungnya.

Lantas, Gembong menegaskan jangan ada jarak antara pejabat, awak media dan masyarakat yang efeknya tentu menurutnya memiliki imbas tidak baik bagi seluruh pihak.

“Jadi jangan ada jurang pemisah, maka efeknya tidak baik,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan TeropongNews, pengawalan dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dikeluhkan oleh sejumlah awak media yang sedang bertugas di Balai Kota DKI Jakarta. Pengawalan Heru dianggap telalu ketat dan memiliki kesan berlebihan hingga tak jarang perseteruan dengan wartawan.

“Pengawalanya terlalu berlebihan. Padahal kan cuma mau wawancara,” ujar Fakhri, salah satu wartawan yang betugas di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/7/2023).

Senanda akan hal itu, wartawan lain, Yogi juga mengeluhkan pengawalan Heru Budi yang dianggapnya terlalu berlebihan. Ia menungkapkan, saat Heru sedang melakukan wawancara namun para pengawal Heru segera memberikan batasan kepada wartawan.

“Terkadang Gubernur masih mau bicara, tapi pengawal sudah membatasi wartawan agar tidak bisa mendekat,” ungkap Yogi.