Berita

Umat Buddha Harap Kekuatan Toleransi Tetap Terjaga di Kota Bandung

×

Umat Buddha Harap Kekuatan Toleransi Tetap Terjaga di Kota Bandung

Sebarkan artikel ini
Acara silaturahmi antara Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna dengan para tokoh Agama Buddha, dalam rangka Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE/2023, di Pendopo Kota Bandung, Selasa (13/6/2023). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, BANDUNG – Umat Buddha berharap, kekuatan toleransi antar umat beragama di Kota Bandung tetap terjaga, sehingga Kota Bandung tetap kondusif.

Hal itu dilontarkan oleh Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kota Bandung, Handojo Ojong pada acara Silaturahmi antara Plh. Wali Kota Bandung, Ema Sumarna dengan para tokoh Agama Buddha dalam rangka Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE/2023, di Pendopo Kota Bandung, Selasa (13/6/2023).

“Mudah-mudahan di Kota Bandung toleransi terus terjaga, aman dan damai,” katanya.

Handojo juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Bandung, yang telah memberikan ruang untuk melaksanakan silaturahmi.

“Kami dari perwakilan umat Buddha Kota Bandung mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Bandung, atas terselenggaranya kegiatan ini,” tutur Handoyo.

5159
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung, Ahmad Suherman menyampaikan, terdapat tiga istilah trilogi Kerukunan. Yaitu kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dan pemerintah.

“Dengan kerja sama ini, maka beragama harus moderasi yaitu berada di tengah-tengah. Sehingga tidak condong ke kiri kanan,” jelasnya.

Sedangkan Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, Kota Bandung memiliki komposisi penduduk yang kompleks, dengan latar belakang agama yang beragam. Namun patut berbangga, karena keharmonisan tetap terjaga, sehingga Kota Bandung tetap kondusif dan nyaman.

“Kekuatan ini luar biasa, di Kota Bandung itu pluralisme. Sehingga aspek ini harus tetap terjaga. Hubungan antar manusia ini saling kasih sayang, untuk menguatkan persatuan kesatuan,” ujar Ema.

Menurutnya, keharmonisan hidup beragama di Kota Bandung tidak terlepas dari eksistensi dan peran berbagai agama, yang selalu menggaungkan perdamaian, termasuk Buddha.

“Berdasarkan sensus BPS 2019, jumlah penganut Buddha sekitar 18.600 orang atau penganut agama keempat terbesar dari 2,5 juta penduduk Kota Bandung. Kita bisa hidup berdampingan dengan aman,” ucapnya.

Pada momen kali ini, Ema berharap, sinergi antara Pemerintah Kota Bandung dengan komunitas dan penganut Buddha secara umum, terus berlanjut.

“Mari kita wujudkan Bandung unggul, nyaman, sejahtera dan agamis. Kami pun merasakan kegembiraan, berdampak positif apapun perayaan keagamaan, selalu mengedepankan cinta damai dan kasih sayang. Kita pertahankan situasi kondisi itu,” tutur Ema.