Berita

Pemkot Bandung Kaji Penerapan WFA bagi ASN

×

Pemkot Bandung Kaji Penerapan WFA bagi ASN

Sebarkan artikel ini
Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna saat memberikan sambutan pada Apel Mulai Bekerja, di Balai Kota Bandung, Selasa (20/6/2023). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah mengkaji penerapan sistem kerja Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk bisa Work From Anywhere (WFA) atau bekerja di mana saja.

Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna telah mengintruksikan kepada Asisten Daerah Bidang Administrasi Umum serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), untuk melakukan kajian, analisa, dan telaah tentang kebijakan WFA bagi ASN di Pemkot Bandung.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mempermanenkan konsep atau kebijakan bekerja dinamis atau WFA bagi ASN.

“Kita akan lihat provinsi sekarang menjadi laboratorium pelaksanaan program WFA. Kita harus cermati. Saya minta Asda 3 dan BKPSDM untuk mengkaji, analisa dan telaahan bagaimana, apabila ASN diberikan kebijakan WFA,” kata Ema saat memberikan sambutan pada Apel Mulai Bekerja di Balai Kota Bandung, Selasa (20/6/2023).

Menurutnya, penerapan WFA harus mencermati berbagai hal, mulai dari kualifikasi tipikal ASN, maupun penerapan disiplinnya. Selama ASN dapat meningkatkan produktivitas dan disiplin, penerapan WFA bisa dilaksanakan.

5184
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Pertama mengenai kriteria dan kualifikasi tipikal ASN. Jika yang melakukan layanan langsung kepada masyarakat itu tidak diperkenankan layanan WFA. Tapi jika kerjanya tidak beririsan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat, tinggal kita inventarisasi,” katanya.

Ia mengatakan, kebijakan WFA akan terus dikaji, sehingga tidak ada diskriminasi di kalangan ASN.

“Selama yang bersangkutan bisa produktif, ini bisa kita terapkan. Kita tidak akan gegabah, jangan sampai bermakna tidak clear dan diskriminatif,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ema berharap, ASN dapat terus meningkatkan produktivitasnya dengan pelaksaan WFA maupun tidak.

“Mudah-mudahan provinsi dapat memberikan keteladanan, bagaimana pelaksanaan WFA bisa terus dilaksanakan dengan tetap menjaga produktivitas, dan tidak mengurangi makna disiplin ASN,” tandas dia.