BeritaBudaya

Batik Marunda Luncurkan Produk Turunan Bernama Narabe, Berdayakan Perajin Lokal

×

Batik Marunda Luncurkan Produk Turunan Bernama Narabe, Berdayakan Perajin Lokal

Sebarkan artikel ini
Batik Marunda saat meluncurkan produk second line atau turunan beranama Narabe dengan menggelar acara Fashion Show dan Pameran Karya di Alun Alun Indonesia, Mall Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023). (Foto : Pierre Ombuh/TN).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Perajin Batik Marunda meluncurkan produk second line atau turunan beranama Narabe. Peluncuran ini ditandai dengan menggelar acara Fashion Show dan Pameran Karya di Alun Alun Indonesia, Mall Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023).

Produk dari Narabe merupakan hasil karya pemberdayaan perajin yang bermukim di Rusunawa Rawa Bebek, Jakarta Timur. Batik Marunda ini hadir untuk menjangkau dan menyasar ke anak-anak muda dengan cangkupan harga yang terjangkau.

“Ini adalah pemberdayaan Ibu-ibu Rusunawa Rawa Bebek yang sudah kami lakukan tujuh tahun lalu yang kemudian sudah berkembang menjadi Batik Marunda. Putri saya mendorong saya untuk mengembangkan batik yang lebih terjangkau secara harga dan pasar,” kata Pembina Batik Marunda, Irma Sinurat usai acara di Alun Alun Indonesia, Mall Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023).

Kemudian, Irma menjelaskan, saat ini produk Narabe tengah fokus pada busana ready to wear, baju kasual maupun formal, termasuk aksesoris. Untuk harga yang ditawarkan memiliki kisaran dari Rp 350.000 sampai dengan Rp1 juta.

“Untuk celana belum, karena kita masih fokus untuk atasan,” jelas Irma.

Dia menyampaikan, Batik Marunda akan bekerjasama dengan Dekranasda DKI Jakarta dan Alun Alun Indonesia untuk memasarkan produk-produk Narabe. Kerja sama ini ditandakan dengan diberikannya tempat dan fasilitas untuk mengadakan launching tersebut.

“Nanti kami mengalami proses kurasi dulu untuk bisa masuk ke Alun-alun Indonesia,” tutur Irma.

Lebih lanjut, Irma berharap, dengan hadirnya Narabe merupakan apresiasi atas karya para perajin Batik Marunda serta memberikan semangat kepada para perajin Jakarta. Untuk terus berkarya menggapai sukses Jakarta untuk Indonesia.

“Kami juga fair ekonomi, jadi nanti mereka kita kasih modal kain kemudian mereka yang mencanting nanti saya nanya ini berapa untuk upah yang kalian minta. Kita warga Jakarta, masa kita tidak balikin lagi ke warga Jakarta. Kalau orang Jakarta pakailah batik motif Jakarta,” lanjutnya.

Sementara itu, pengelola Narabe, Giggsy menilai, harga batik tulis memang tergolong mahal karena proses pembuatannya yang memakan waktu lama dan butuh keahlian. Namun menurutnya, batik bukan hanya diperuntukan bagi kalangan orang tua, tetapi dapat dipakai oleh anak-anak muda yang dikemas dengan motif dan model yang sesuai selera.

“Mungkin untuk seumuran aku 20 tahun ke atas suka lebih prefer baju yang lebih casual dan murah. Bagaimana caranya tetap bisa pakai batik tapi masuk ke selera anak muda dan harga terjangkau. Maka kita cetuskan dan launching Narabe,” kata Giggsy.

Untuk itu, Giggsy menambahkan, dengan hadirnya Narabe, ia berharap masyarakat dapat sadar bahwa batik diperjuangkan oleh para pendahulu bahkan dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda di UNESCO. Terlebih Batik juga merupakan salah satu warisan budaya Betawi sama seperti daerah-daerah di Indonesia lainnya.

“Ke depannya batik itu bukan cuma menjadi pakaian yang formal tapi bisa juga dipakai untuk ketemu teman-teman atau mungkin beribadah juga bisa. Tidak cuma untuk orang tua, tapi sebenernya seumuran kita anak muda bisa pakai batik,” pungkas Giggsy.

358_PENGUMUMAN-HASIL-PENELITIAN-ADMINISTRASI_PPD