Berita

Viral Video Patung Bunda Maria Ditutup Terpal, Polisi Beri Penjelasan

×

Viral Video Patung Bunda Maria Ditutup Terpal, Polisi Beri Penjelasan

Sebarkan artikel ini
Patung Bunda Maria yang ditutup terpal berwarna biru di halaman Rumah Doa Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus, Kulon Progo, DIY. (Foto : ist).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini mengungkapkan permohonan maaf setelah sebelumnya viral video dipesan berantai aplikasi Whatsapp dan sejumlah media sosial terkait penutupan patung Bunda Maria di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dirinya mengakui terdapat penulisan narasi yang salah dari anggotanya, lantaran penutupan patung Bunda Maria tersebut tidak ada tekanan dari Ormas Islam.

“Berita yang beredar adalah kesalahpahaman atau gagal paham dari anggota kami dalam menulis laporan. Pada prinsipnya pembangunan rumah doa perlu adanya sosialisasi dari keluarga kepada masyarakat, tokoh desar, serta FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama),” kata AKBP Fajarini saat konferensi pers di Mapolres Kulon Progo pada Kamis kemarin, dikutip TeropongNews Jumat (24/3/2023).

Lebih lanjut, Fajarini menjelaskan pemasangan patung Bunda Maria di halaman Rumah Doa Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus tersebut merupakan inisiatif dari pemilik rumah doa. Penutupan dilakukan karena saat proses pembangunan yang dilakukan tahun 2022 hingga kini masih dalam tahap penyelesaian dan perizinan, yang kebetulan pemiliknya berdomisili di Jakarta.

“Inisiatif menutupi patung dengan terpal tersebut adalah murni dari pemilik rumah doa. Dan yang melakukan penutupan adalah dari pihak keluarga yang diwakili adik kandung,” ujarnya lebih lanjut.

4973
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Kendati demikian Fajarini kembali mengakui, bahwa sebelumnya ada ormas yang mendatangi rumah doa itu. Namun, dirinya menegaskan, ormas tersebut hanya menyampaikan aspirasi masyarakat setempat terkait pembangunan dan tidak ada unsur pemaksaan agar patung tebut ditutup terpal.

Atas kejadian ini, Fajarini mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan kejadian penutupan tersebut. Dia juga meminta masyarakat khususnya warga Kulon Progo untuk selalu menjaga toleransi sesama umat beragama.

“Kami imbau kepada masyarakat yang telah mengetahui viralnya pemberitaan ini kami mohon untuk tidak terprovokasi. Mari kita jaga toleransi yang ada di kita, khususnya yang ada di Kulon Progo yang selama ini sudah cukup baik untuk tidak terprovokasi dengan pemberitaan viral ini,” pungkasnya.