Berita

Dua Reklame Ilegal di Dago Ditertibkan Satpol PP Kota Bandung

×

Dua Reklame Ilegal di Dago Ditertibkan Satpol PP Kota Bandung

Sebarkan artikel ini
Satpol PP Kota Bandung, saat menertibkan dua titik reklame di Jalan Ir. H. Djuanda (kawasan Terminal Dago) Kota Bandung, Senin 28 Maret 2023 malam hingga Selasa 29 Maret 2023 pagi. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, BANDUNG – Satpol PP Kota Bandung menertibkan dua titik reklame di Jalan Ir. H. Djuanda (kawasan Terminal Dago) Kota Bandung, Senin 28 Maret 2023 malam hingga Selasa 29 Maret 2023 pagi.

Penertiban reklame ini sejalan dengan amanat Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Reklame.

Kepala Bidang Trantibum Satpol PP Kota Bandung, Yayan Ruyandi menyebut, setidaknya ada 23 titik reklame di sepanjang ruas Jalan Dago.

Lebih rinci, Yayan menjelaskan, dari 23 titik reklame, 6 titik sudah tidak ada, sehingga tersisa 17 titik. Dari 17 titik sisanya, 3 titik tidak memiliki izin, dan telah ditertibkan sebanyak 1 titik.

“Jadi kita akan tertibkan 2 titik malam ini, sehingga seluruh reklame tidak berizin sudah tertib,” terang Yayan kepada wartawan, di Bandung, Kamis (30/3/2023)

Sementara itu, 14 sisa reklame di Jalan Dago berstatus habis masa izin, dan sedang menunggu proses perpanjangan. “Kami akan tangguhkan sampai izinnya keluar,” terang Yayan.

Di tempat yang sama, Kepala Seksi Tibum Satpol PP Kota Bandung, Satriadi menyatakan, Satpol PP juga menargetkan penertiban reklame di 3 titik kawasan, yakni Jalan Ir. H. Djuanda, Jalan Soekarno Hatta, dan Jalan Braga.

Tim Wasdal Reklame juga akan mendata reklame-reklame di Kota Bandung, yang akan ditertibkan.

“Jadi untuk di kawasan yang kemarin sempat viral, di Jalan Soekarno-Hatta, memang ada yang sudah kami targetkan untuk ditertibkan pekan depan. Saat ini sesuai rencana kami tertibkan di kawasan Dago terlebih dulu,” terangnya.

Meski terkendala berbagai hal seperti potensi kemacetan di kawasan reklame yang ditertibkan, Satriadi memastikan, penertiban reklame merupakan salah satu komitmen yang terus dijalankan dua kali dalam satu bulan. “Tentu harapannya agar Kota Bandung bebas dari sampah visual,” tutupnya.