Berita

Ancam Keselamatan Warga, Yeremias Kecam Pengerukan Tanah di Halong

×

Ancam Keselamatan Warga, Yeremias Kecam Pengerukan Tanah di Halong

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias mengecam keras kegiatan pengerukan Tanah di seputaran jalan Kapt Pier Tandean, Halong, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

Pasalnya, pengerukan tanah untuk penimbunan itu sangat membahayakan warga di sekitar lokasi. Warga khawatir, lantaran struktur tanah di kawasan itu labil, sehingga mudah longsor.

”Ini sangat membahayakan warga yang bermukim di bagian atas tanah yang sementara dikeruk. Begitu juga seputaran jalan itu sering terjadi kecelakaan. Jangan sampai membahayakan warga,” tegas Yeremias kepada wartawan, di Ambon, Sabtu (23/4/2022).

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Maluku ini khawatir, jika tanah labil itu terus dikeruk, maka dampaknya akan terasa pada beberapa waktu kedepan.

”Meskipun memakai cuting dengan dibuat trap, tidak menjamin keselamatan warga diatasnya. Tanah di daerah itu sangat labil mudah bergerak dan longsor. Karena memang itu tanah pasir yang mudah bergerak,” ungkap Yeremias.

5180
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Kegiatan pengerukan Tanah di seputaran jalan Kapt Pier Tandean, Halong, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, yang mengancam keselamatan warga. Foto-Ist/TN

Dia berharap, Pemerintah Kota Ambon, sebelum mengeluarkan ijin membangun, harus mengkaji dalam berbagai aspek.

”Jadi jangan kejar Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja. Mesti mempertimbangkan berbagai hal termasuk dampak terhadap keselamatan warga. Jadi sebelum keluarkan ijin pertimbangkan dulu dampak yang akan ditimbulkan nantinya,” pungkas dia.

Untuk itu, dia meminta Pemkot Ambon untuk mempertimbangkan mencabut ijin yang sudah dikeluarkan, agar warga bisa diselamatkan.

”Saya minta Pemkot Ambon untuk mencabut ijinnya. Jangan sampai dibiarkan, dan mengancam keselamatan warga, dan akan memakan korban jiwa,” tandas Yeremias.