Berita

Pupuk Organik Limbah Sagu di Kampung Tambat

×

Pupuk Organik Limbah Sagu di Kampung Tambat

Sebarkan artikel ini
Foto bersama Dosen, Mahasiswa dan masyarakat Kampung Tambat. Foto-ist/TN

TEROPONGNEWS.COM,MERAUKE – Program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan skema Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) dilaksanakan oleh Tim Dosen dari Jurusan Teknik Pertanian Universitas Musamus pada Kelompok Tani “Dwitrap” Kampung Tambat Distrik Tanah Miring telah berjalan.

Kegiatan PKM dengan tema Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Padat Pengolahan Sagu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Pupuk Organik Dengan Bioreaktor Black Soldier Fly Larva Pada Industri Pengolahan Tepung Sagu ”Dwitrap” Kampung Tambat ini dilaksanakan pada 29 Sephember 2022 lalu, setelah tim memperoleh Hibah Internal Unmus Tahun 2022.

Kegiatan melibatkan berbagai pihak dan berlangsung di Rumah Produksi Tepung Sagu Dwitrap. Dihadiri Kepala Kampung Tambat, Ketua Kelompok Tani Dwitrap, ibu-ibu PKK, masyarakat kampung Tambat, 15 mahasiswa dan 8 orang dosen Jurusan Teknik Pertanian. Kegiatan diawali dengan sambutan Kepala Kampung Tambat dan dilanjutkan dengan sosialisasi materi PKM sekaligus praktek bersama membuat media ember tempuk.

Ketua tim pelaksana ibu Yosefina Mangera, S.Si.,M.Sc mengatakan, limbah padat pengolahan sagu sangat berpotensi untuk diubah menjadi pupuk organik, baik pupuk padat maupun cair dengan bantuan bioreaktor Black Soldier Fly Larva (Magot lalat tentara hitam). Metode yang digunakan adalah metode ember tumpuk.

Ember bagian atas pada awalnya diisi dengan limbah buah-buahan untuk menarik datangnya lalat. Jenis lalat ini sangat tertarik dengan aroma buah-buahan. Lalat pastinya akan bertelur pada limbah tersebut dan telur-telur lalat akan berkembang menjadi magot. Setelah magot berkembang dan semakin banyak maka ember bagian atas dapat ditambahkan dengan limbah padat sisa pengolahan sagu.

4972
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Penambahan limbah buah-buahan, limbah sayuran dan limbah sagu dapat dilakukan secara berkala tergantung dari kapasitas ember bagian atas. Degradasi limbah pada ember bagian atas akan menghasilkan lindi yang tertampung pada ember bagian bawah. Lindi tersebut dimasukkan dalam botol sebanyak setengah botol dan dijemur pada panas matahari selama ± 1 bulan sampai lindi berwarna hitam dan beraroma lembut. Lindi yang sudah melalui proses penjemuran dan menunjukkan ciri-ciri tersebut menandakan bahwa lindi sudah dapat digunakan sebagai pupuk organik cair dan dapat diaplikasikan ke tanaman, sedangkan limbah pada ember bagian atas yang sdh didegradasi oleh magot dapat langsung diaplikasikan ke tanah sebagai pupuk organik padat.

“Pupuk organik baik cair maupun padat mengandung unsur hara baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro yang sangat dibutuhan oleh tanaman, selain itu pupuk organik dapat meningkatkan kualitas kesehatan tanah,” ujarnya.

Kepala Kampung Tambat dalam mengaku sangat bersyukur atas kehadiran TIM PKM yang mengajarkan ke masyarakat tentang pengolahan limbah yang ada di sekitar untuk dijadikan sebagai pupuk dengan teknologi sederhana dan sangat mudah dilakukan. Animo dari masyarakat juga sangat bersar, hal ini terlihat dari antusias ibu-ibu PKK dan masyarakat yang hadir dalam mengajukan pertanyaan dan terlimbat langsung dalam praktek pembuatan media ember tumpuk.

Monitoring dan evaluasi dari kegiatan ini akan dilakukan sebagai bentuk pendampingan kepada masyarakat agar manfaat dari kegiatan tersebut akan betul-betul dirasakan oleh masyarakat. Kampus hadir untuk masyarakat dengan mengajarkan teknologi sederhana, tepat guna, dan ramah lingkungan.