TEROPONGNEWS..COM,SORONG – Tim gabungan yang terdiri dari Karantina Pertanian Sorong bersama Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua Barat, TNI dan kepolisian kembali mengagalkan usaha penyelundupan satwa liar dilindungi.
Satwa dilindungi tersebut hendak dibawa keluar Sorong, Senin 28 Februari 2022 lewat jalur laut dengan KM. Gunung Dempo tujuan Surabaya, Jawa Timur.
Kepala karantina Pertanian Sorong, I Wayan Kertanegara dalam keterangan rilisnya, Rabu 2 Maret 2022 mengatakan bahwa Satwa liar dan di lindungi itu akan diserahkan ke BBKSDA Papua Barat.
“Saat itu tim sedang melakukan pengawasan di pelabuhan Sorong. Di kapal Gunung Dempo tim kita melihat ada yang membawa satwa-satwa liar ini, jadi langsung ditahan satwanya dan dibawa ke Polsek KP3 laut,”ujar I Wayan.
Adapun satwa yang berhasil diamankan terdiri dari 11 Jenis, yakni 15 ekor sanca hijau pohon, 1 ekor sanca air Papua, 4 ekor sanca coklat Papua, 14 ekor biawak rawa, 9 ekor biawak pohon, 3 ekor biawak batu, 4 ekor biawak bunga tunjung, 4 ekor biawak leher merah, 2 ekor Nuri bayan, 1 ekor jagal Papua, 1 ekor dan perkici pelangi.
Sehingga total satwa yang diamankan berjumlah 58 ekor dan seluruhnya tidak dilengkapi dengan dokumen karantina . Selanjutnya, Satwa tersebut diserahkan ke pihak BKSDA Papua Barat.
“Semuanya adalah satwa yang dilindungi, kecuali yang jagal Papua. Rencananya satwa ini akan dibawa keluar, kemungkinan besar di perjualbelikan karena jumlahnya banyak. Kalau oleh-oleh atau cenderamata paling hanya beberapa ekor. Kalau banyak begini sudah pasti ke arah komersil,”beber I Wayan.
I Wayan menegaskan, Karantina Pertanian Sorong berkomitmen untuk memperketat pengawasan tiap kali kapal sandar di Pelabuhan Laut Sorong.
Tentunya dengan menggandeng pihak kepolisian dan TNI untuk mendalami kasus – kasus penyelundupan ini, agar kasusnya tidak terus terulang.
“Menurut teman-teman yang melakukan pengawasan kemarin, pelakunya tidak ada. Kita rencacana akan telusuri dulu dengan meminta keterangan melalui ABK-ABK. Sebab satwa ini kebanyakan dititip lewat ABK kemudian dititip lagi ke TKBM,”ungkap I Wayan.