Daerah

Serap Keluhan Masyarakat, BHS Langsung Sampaikan Ke Menteri Pertanian dan Terealisasi

×

Serap Keluhan Masyarakat, BHS Langsung Sampaikan Ke Menteri Pertanian dan Terealisasi

Sebarkan artikel ini
Politisi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono atau BHS. Foto: ist.

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono (BHS) hadir dalam undangan salah satu tokoh masyarakat di Sukodono yakni Suudi beserta putranya sebagai Caleg Terpilih Kabupaten Sidoarjo Tama dan Para Gapoktan wilayah Sukodono.

Acara juga dihadiri oleh tokoh Ketua KORMI juga Ketua Pramuka Kabupaten Sidoarjo Sutjipto (Abah Tjip).

Acara halal bihalal ini sekaligus menyerap keluhan para Gapoktan terutama permasalahan air, pupuk, obat-obatan, bibit, pencegah hama serta asuransi pertanian.

“Saya sampaikan untuk pupuk sudah langsung saya bicarakan dengan Pak Dirjen PSP, Kementerian Pertanian yang menyatakan bahwa tidak ada pengurangan pupuk dan bahkan penambahan pupuk itu sudah dilaksanakan 3 bulan yang lalu,” kata BHS, dikutip dari laman instagram pribadinya @bambangharyos.

“Alhamdulillah langsung direalisasikan oleh Menteri Pertanian bahwa pupuk dinaikkan subsidinya dari 4 juta ton menjadi 9 juta ton setahun, naik 100% lebih,” lanjutnya.

Ia mengatakan, bibit juga sudah disetujui untuk disubsidi 1 juta hektar sehingga diharapkan petani bisa mendapatkan bibit yang unggul rata di semua lahan pertanian yang saat ini tinggal sekitar 7,8 juta ha dan Saya mengharapkan kepada pemerintah untuk meningkatkan lahan baru menjadi 10juta ha kembali.

“Juga masalah pengairan, tidak ada kata-kata lahan pertanian kesulitan air karena Indonesia sampai dengan saat ini masih termasuk pem-produksi air terbesar nomor 5 dunia, hanya tinggal realisasi perbaikan prasarana irigasi pertanian yang sudah mulai banyak yg rusak seperti pintu air, saluran irigasi dll. Diharapkan petani tidak hanya tergantung kepada curah hujan yang dimana Indonesia adalah merupakan yang terbesar no 8 dunia,” jelasnya.

“Juga masalah pengairan, tidak ada kata-kata lahan pertanian kesulitan air karena Indonesia sampai dengan saat ini masih termasuk pem-produksi air terbesar nomor 5 dunia, hanya tinggal realisasi perbaikan prasarana irigasi pertanian yang sudah mulai banyak yang rusak seperti pintu air, saluran irigasi dll. Diharapkan petani tidak hanya tergantung kepada curah hujan yang dimana Indonesia adalah merupakan yang terbesar no 8 dunia,” lanjutnya.

Begitu juga, kata BHS, masalah hama, diharapkan adalah tugas tanggung jawab pemerintah termasuk juga masalah asuransi.

“Kegagalan panen diharapkan di-back up oleh pemerintah karena tiap hektar hanya sebesar 36ribu rupiah dan bila dijamin oleh pemerintah anggarannya tidak terlalu besar dan diharapkan petani bisa semangat untuk bercocok tanam dan menjadi petani yang sejahtera seperti yang pernah dirasakan oleh petani-petani yang ada di negara Malaysia, Vietnam yang pernah saya tayangkan di IG tentang kesejahteraan petani negara tersebut, aamiin,” pungkasnya.