InternasionalKemanusiaan

PBNU Serukan Hentikan Perang di Palestina dan Israel

×

PBNU Serukan Hentikan Perang di Palestina dan Israel

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen H. Saifullah Yusuf (kiri).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA -Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan untuk dihentikannya kekerasan yang berujung perang antara Hamas Palestina dan Israel yang meletus pada Minggu (8/10/2023).

Eskalasi konflik itu kian meningkat di jalur Gaza. Serangan balasan dari kedua kubu terus berjalan sejak Sabtu (7/10/2023) dengan korban tewas mencapai lebih dari 1.000 jiwa di kedua pihak.

Pernyataan PBNU itu ditandatangani Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen H. Saifullah Yusuf. Seruan ini disampaikan terkait dengan jatuhnya ratusan korban warga sipil, imbas dari roket yang ditembakkan oleh kedua pihak.

“Hentikan kekerasan di wilayah keduanya,” ujar Gus Yahya, Senin (9/10/2023).

Gus Yahya, yang selama ini aktif dalam kampanye perdamaian global, juga mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat internasional agar bertindak dengan langkah tepat dan menentukan. Ia mendorong agar langkah tersebut dapat mencapai penyelesaian yang adil antara Palestina dan Israel sesuai hukum internasional.

5110
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih tegas (decisive) menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada,” jelas Gus Yahya.

Ulama yang aktif mendorong agama menjadi solusi konflik global tersebut juga menyerukan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan Hak Veto hanya demi membela salah satu pihak.

“Keadilan dan kemanusiaan harus dijadikan landasan sikap yang absolut,” katanya.

Gus Yahya kemudian menekankan kepada masyarakat luas agar identitas dan seruan-seruan agama jangan terus digunakan untuk memupuk dan mengembangkan permusuhan.

“Inspirasi agama tentang rahmah dan keadilan universal harus dikedepankan untuk menggulirkan upaya resolusi konflik di semua tingkatan, baik di tingkat struktur politik maupun di tingkat komunitas,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang itu. (*)