Lingkungan

Musim Pemilu 2024, WALHI: Mayoritas Parpol belum menunjukkan perhatian terhadap krisis iklim

×

Musim Pemilu 2024, WALHI: Mayoritas Parpol belum menunjukkan perhatian terhadap krisis iklim

Sebarkan artikel ini
WALHI menggelar konfrensi pers Koalisi Orang Muda untuk Aksi Nasional (KOMUNAL) di Kantor Eksekutif Nasional WALHI, Jakarta, Jumat (2/6/2023)(foto: Ist).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) melalui Koalisi Orang Muda untuk Aksi Lingkungan (KOMUNAL) menggelar konfrensi pers membahas isu lingkungan hidup terlebih saat memasuki politik menjelang Pemilu 2024 mendatang.

Walhi menilai para politikus dan calon legislator tidak mampu menjaga lingkungan yang hanya mementingkan urusan pribadi semata. Melalui KOMUNAL dinilai mampu menjadi ujung tombak semangat kaum muda dalam untuk menunjukan kepada politikus pentingnya menjaga lingkungan demi masa depan Nusantara.

“lingkungan semakin porak poranda demi memuaskan hasrat berkuasa para politisi. Puluhan organisasi, lembaga, komunitas telah tergabung dalam Koalisi Orang Muda untuk Aksi Lingkungan (KOMUNAL) bertekad tidak ingin hanya dominan secara kuantitas,” kata Zenzi Suhadi, Direktur Eksekutif Nasional WALHI dalam keterangan resminya dikutip, Jumat (2/6/2023).

Kontestasi Pemilu 2024 yang cukup ketat juga tidak menunjukan perhatian para politikus. Sebab, Zenzi menilai saat mereka berkampanye isu seputar perubahan iklim atau menjaga lingkungan kurang santer terdengar.

“Kali ini, anak muda merasa mayoritas partai politik belum menunjukkan perhatian terhadap menjadikan krisis iklim sebagai agenda politik yang diutamakan,” lanjut dia.

Sementara itu, di luar dari KOMUNAL, Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa MALAPATI Universitas Bung Karno (UBK) Dimas Agung Putra mengaku resah lantaran metode yang dilakukan para politukus dalam berkampanye saat ini sangat tidak ramah lingkungan.

“Setiap berkampanye pasti selalu ninggalin sampah yang banyak. Ada juga bendera yang di taro di jalan ngerusak pemandangan. Semestinya seluruh petugas partai politik bisa rubah metodenya jadi ramah lingkungan,” kata Dimas saat dihubungi, Sabtu (3/6/2023).

Dimas berharap ajang kontestasi politik menjelang Pemilu 2024 bisa menjadi langkah baik para politikus untuk membuktikan isu lingkungan sangat penting diterapkan.

“Kalau bisa jangan cuma bicara pas kampanye doang kita sadar akan sampah yang merajalela, buktiin dong toh buat negara kita juga kedepannya, bisa jadi nilai bagus juga kalo ada politikus yang beneran peduli,” kata Dimas memungkasi.

358_PENGUMUMAN-HASIL-PENELITIAN-ADMINISTRASI_PPD