Lingkungan

Keluh Masyarakat Malut Akibat Hilirisasi Nikel

×

Keluh Masyarakat Malut Akibat Hilirisasi Nikel

Sebarkan artikel ini
Pemuda dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Maluku Utara, Idlun Fiqri (tengah).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Dampak hilirisasi nikel sangat dirasakan masyarakat Maluku Utara (Malut). Kehadiran perusahaan tambang yang terus mengesploitasi hasil kekayaan alam di Malut menimbulkan masalah baru yang dikeluhkan masyarakat salah satunya pencemaran lingkungan.

Dalam diskusi bertajuk “Daya Rusak Tambang Nikel di Indonesia” pada Jumat (3/5) salah seorang pemuda dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Maluku Utara Idlun Fiqri mengungkapkan keresahannya dampak akibat hilirisasi nikel di daerah asalnya.

Adlun Fiqri menyampaikan bahwa imbas pertambangan nikel tersebut nyata menyasar sumber air bersih bagi masyarakat sekitar. Ia menjelaskan bahwa sungai yang dulunya menjadi penopang kebutuhan sehari-hari kini tercemar.

” Sekitar 27 kilometer di belakang kampung kami itu tambang nikel ini bikin jalan howling melewati sungai kecil yang masuk dikawasan kars dan keluar di kampung kami. Bingung waktu itu bagaimana kondisi air,” ungkap Adlun.

Tak ingin berlarut dalam penderitaan, masyarakat sekitar segera mendesak penegak hukum dan pemerintah untuk melakukan investigas seluruh tambang nikel yang ada di Halmahera. Namun, hinggal enam bulan belum ada hasil investigasi itu.

“Akhir tahun lalu kami desak pemerintah indonesia harus melakukan evakuasi terhadap iup iup dan operasi tambang di halmahera dan mereka turunkan tim dari Kementerian Kingkungan Hidup dan Kehutanan, dari aparat penegak hukum pada bylan desember jadi mereka melakukan investigasi di semua perusahaan tambang termasuk sungai di kampung kami,” terang Adlun. Tapi sampai sekarang sudah hampir enam bulan belum tahu hasil investigasi,” papar Adlun.

Dalam pengamatannya sejak November hingga Desember 2023, Adlun mengatakan telah menginvestigasi beberapa sungai yang terdampak limbah tambang nikel.

Disamping itu, Adlun telah berupaya menggandeng masyarakat untuk terjun menutut agar masalah pencemaran ini tidak Hingga saat ini, salah satu elemen masyarakat yang tetap eksis dalam memperjuangkan dampak hilirisasi tersebut yakni Himpunan Mahasiswa.

“Tapi kami bersyukur ketika menggantung, ada orang yang menggerakkan untuk memprotes biasanya dari himpunan mahasiswa di kampung,” kata Adlun memungkasi.