TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut akan menyampaikan lebih rinci lagi terkait dengan kesiapan Jakarta International Stadium (JIS) untuk dijadikan salah satu stadion dalam pagelaran Piala Dunia U-17 pada November hingga Desember mendatang.
Ia menuturkan, hasil pembicaraan dengan Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir akan disampaikan dalam waktu dekat. Lalu, dirinya bersama dengan Menteri BUMN itu akan meninjau langsung ke JIS yang berada di kawasan Sunter, Jakarta Utara untuk kembali memastikan kesiapan stadion tersebut.
“Ada saatnya nanti saya sampaikan. Enggak lama kok minggu depan,” ujar Heru kepada wartawan di Stasiun LRT Halim, Jakarta Timur, Rabu (28/6/2023).
Kemudian, ketika ditanya awak media soal kekurangan JIS dalam menyambut even sepak bola terbesar dibawah usia 17 tersebut, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) ini mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
“ya pasti ada pr (pekerjaan rumah),” ungkapnya.
Lebih lanjut, Heru kembali mengungkapkan akses untuk penonton yang sebelumnya disinggung oleh Erick Thohir yang mengatakan JIS hanya memiliki satu Pintu. Ia pun mengatakan akan segera diperbaiki agar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh PSSI demi kenyamanan penonton.
“iya-iya aksesnya nanti kita perbaiki. Ditambah (akses pintu JIS) nanti minggu depan saya sampaikan detailnya,” pungkas Heru.
Sementara itu, Ketum PSSI mengatakan pihaknya telah meninjau kondisi JIS. Kendala lain yang dinilai menjadi kekurangan JIS jika dibandingkan stadion Gelora Bung Karno (GBK) adalah parkir kendaraan dan akses masuk penonton.
“Yang pasti menjadi catatan (JIS) kemarin kendalanya itu parkir sama akses penonton. Yang harusnya ada empat pintu, baru terbuka satu pintu. Ini yang tentu harus kita antisipasi keselamatan daripada suporter,” ujar Erick Thohir.
Sebagai infomasi, FIFA telah menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 pada November mendatang. Sebelumnya, Indonesia sebenarnya sudah menyiapkan stadion karena telah ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-23, namun gagal karena FIFA mencoret Indonesia dan digantikan oleh Argentina karena polemik penolakan partisipasi Timnas Israel.
