Berita

DPRD Minta Warga Bombay-Elat Bisa Menahan Diri dan Tidak Terprovokasi

×

DPRD Minta Warga Bombay-Elat Bisa Menahan Diri dan Tidak Terprovokasi

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Benhur Watubun. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Benhur Watubun meminta warga Desa Bombai dan Desa Elat, di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) bisa menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi.

Permintaan Watubun ini, setelah menyikapi adanya bentrok antar warga Desa Bombai dan Desa Elat, Jumat (7/10/2022) dini hari.

Bentrokan yang terjadi sekitar pukul 02.00 WIT itu, mengakibatkan belasan warga dari kedua desa terluka. Para korban bentrok umumnya terluka akibat anak panah.

Belasan korban bentrok itu menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Langgur, Maluku Tenggara, dan Kota Tual. Sejauh ini, terdapat 12 korban yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langgur.

”Saya minta masyarakat dari kedua desa untuk menahan diri. Ini pemicunya adalah masalah sepele, yang kemudian membangkitkan solidaritas kampung maupun kawasan,” ujar Watubun kepada wartawan, di Ambon, Jumat (7/10/2022).

5075
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Tidak hanya itu, dia juga mendesak aparat keamanan baik TNI maupun Polri, untuk segera mengambil tindakan antisipatif, terkait permasalahan yang sedang terjadi tersebut.

Watubun juga minta Kapolda Maluku, Irjen Polis Lotharia Latief, untuk bisa mengingatkan bawahnya, agar selalu bertindak cepat dan persuasif, dalam rangka meredam situasi yang ada sementara terjadi.

”Kami berharap semua pihak menahan diri, teristimewa saudara kami dari Ohoi Elat dan Ohoi Bombay. Hentikan pertikaian ini, karena tidak ada manfaatnya,” pinta Watubun.