BeritaReligi

Idul Adha Momentum Teladani Ketakwaan Nabi Ibrahim

×

Idul Adha Momentum Teladani Ketakwaan Nabi Ibrahim

Sebarkan artikel ini
Sholat Idul Adha 10 Dzulhijah 1445 H di masjid Nurul Qur'an jalan Warmasen Kota Sorong. (Foto:Mega/TN).

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Masjid Nurul Qur’an yang berlokasi di jalan Warmasen, belakang UT, kilometer 13, Kelurahan Klamana, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Papua Barat Daya, menggelar sholat Idul Adha.

Pantauan media ini, Senin (17/6/2024) sekitar pukul 6.30 WIT warga mulai memadati Masjid Nurul Qur’an dan bergegas menggelar sajadah dan merapikan saf.

Sholat idul Adha di Masjid Nurul Qur’an dipimpin oleh oleh ust. Rizkal pada pukul 7.15 WIT. Sementara Khatib dibawakan oleh Revaldi, S.Ag.

Revaldi dalam ceramahnya mengajak para jamaah untuk kembali melihat dan meneladani kisah keluarga Nabi Ibrahim AS yang selalu taat kepada Allah SWT.

Dikatakan Revaldi Sejarah perayaan Idul Adha berdasarkan kisah teladan Nabi Ibrahim AS. Ketika itu, beliau diperintahkan untuk menempatkan istrinya, Siti Hajar, bersama Nabi Ismail, putranya yang saat itu masih menyusu, di satu lembah tandus dan tak berpenghuni. 

Nabi Ibrahim sendiri tidak mengetahui apa maksud sebenarnya dari wahyu yang diberikan kepadanya itu. Tapi baik Nabi Ibrahim maupun Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakal.

Saat itu Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak bisa menyusui Nabi Ismail, beliau mencari air kesana kemari sambil lari-lari kecil (sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali.Tiba-tiba Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk membuat mata air Zam Zam.

Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan. Lembah yang dulunya gersang itu, mempunyai persediaan air yang melimpah ruah. 

Selain itu, Idul Adha juga dinamakan sebagai “Idul Nahr” yang artinya hari raya penyembelihan. Hal ini menjadi ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim.

Namun, karena ketakwaannya, Nabi Ibrahim sabar dan tabah dalam menghadapi ujian tersebut, maka Allah SWT memberinya sebuah kehormatan sebagai kekasih Allah.

Allah SWT juga mengizinkan para malaikat menguji keimanan serta ketakwaan Nabi Ibrahim. Di mana ia diperintahkan untuk mengorbankan anaknya.

Allah menguji keimanan Nabi Ibrahim melalui mimpinya. Dalam mimpi tersebut, dia diperintahkan mengorbankan putranya, Nabi Ismail.

Setelah Nabi Ibrahim hendak mengorbankan Ismail, tiba-tiba Allah SWT berseru dengan firman-Nya, menyuruh menghentikan perbuatannya. Allah telah meridai tawakal mereka dan menggantinya dengan seekor kambing sebagai kurban.

Pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang paling besar dalam sejarah umat manusia membuatnya menjadi seorang Nabi dan Rasul yang besar pula. Ketabahan dan ketakwaan Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Nabi Ismail pun bisa menjadi suri tauladan bagi umat Muslim.