BeritaDaerahPEMILU 2024Politik

Hasil Survey Indo Barometer, Gabriel Asem dan Lambertus Jitmau Mencuat di Pilkada 2024

×

Hasil Survey Indo Barometer, Gabriel Asem dan Lambertus Jitmau Mencuat di Pilkada 2024

Sebarkan artikel ini

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Berdasarkan data yang kami dapatkan hasil survey elektabilitas yang dilakukan oleh Indo Barometer pada tanggal 1 – 7 Mei 2024, , elektabilitas dua bakal calon Gubernur Papua Barat Daya Gabriel Asem (GA) dan Lambertus Jitmau (LJ) bersaing ketat.

Survey yang dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 800 dan margin of error sebesar 3,46% pada tingkat kepercayaan 95%, menunjukkan bahwa pada semua tingkatan simulasi jumlah bakal calon, elektabilitas keduanya selalu berada pada tingkat teratas. Pada simulasi 20 nama bakal calon elektabilitas LJ sebesar 16,3% dan GA 12,8%, pada simulasi 5 bakal calon (pertanyaan tertutup), elektabilitas LJ naik 0,2% menjadi sebesar 16,5%, sedangkan GA naik sebesar 1,2% menjadi 14%. Adapun pemilih yang belum menentukan pilihan adalah sebesar 22,1%.

Gabriel Asem adalah mantan Bupati Tambrauw 2 periode (2011-2016 dan 2017 – 2022). Alumnus STIE YPUP Ujung Pandang tahun 1995 dan Paska Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2007 tersebut memulai kariernya sebagai ASN dan bertugas sebagai staf Inspektorat Kabupaten Sorong.

Sebelum terjun kekancah politik, GA menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tambrauw pada tahun 2009 – 2011. Ketika menjabat sebagai Bupati Tambrauw, GA melalu Kemendagri RI terpilih untuk mengikuti kursus kepemimpinan di Universitas yang sangat terkemuka di Amerika Serikat, yaitu Harvard Kennedy School Center for Public Leadership pada tahun 2013.

Selain itu, GA juga memiliki banyak pengalaman baik sebagai peserta maupun sebagai nara sumber dalam forum-forum internasional, diantaranya adalah: menjadi pembicara pada acara Governor’s Climate & Forest (GCF) Task Force 2015, di Barcelona, pada tahun 2018 menjadi nara sumber dalam forum Oslo Tropical Forest, di Oslo Norwegia. Bahkan setelah selesai menjabat sebagai bupati pun GA masih diundang untuk memaparkan Tantangan Perubahan Iklim, Kerusakan Lingkungan dan Hilangnya Keanekaragaman Hayati dihadapan para petinggi University of Hawai,pada tahun 2020.

Selama menjabat sebagai Bupati Tambrauw GA memprioritaskan pembangunan infra struktur. Seperti diketahui kondisi geografis Kabupaten Tambrauw dipenuhi oleh aliran sungai bagai jalinan saraf, yaitu sebanyak 986 sungai dan anak sungai.

Maka untuk membuka isolasi dan menciptakan koneksi antar kampung/akses perekonomian, GA sudah membangun 19 jembatan.

Sedangkan Lambertus Jitmau adalah Wali Kota Sorong yang juga menjabat selama 2 periode pada tahun 2012 – 2017 dan tahun 2017 – 2022. LJ adalah alumnus STIE Indonesia Surabaya tahun 1991 dan Paska Sarjana Universitas Persada Indonesia (YAI) tahun 2013.

Sama seperti Gabriel Asem, LJ juga memulai kariernya sebagai ASN yang diawali dengan menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Sorong pada tahun 1993. Sebelum menjadi Wali Kota Sorong, LJ adalah Sekretaris Daerah Kota Sorong pada tahun 2010 – 2012.

LJ adalah kreator kebijakan di Pemkot Sorong, yang pada saat pandemi Covid 19 berhasil meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Kota Sorong sebesar 8% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,05% pada kuartal III tahun 2020.

Dari hasil survey Indo Barometer tersebut di atas, jika menghitung margin of error sebesar 3,46%, maka elektabilitas LJ sebesar 16,5% kemungkinan bisa mencapai 19,96% (+ 3,46%) tetapi juga bisa berada pada 13.04% (- 3.46%), sedangkan elektabilitas Gabriel Asem kemungkinan berada pada 10,54% (- 3,46%) tetapi juga bisa mencapai 17,46% (+ 3,46%). Dengan posisi elektabilitas seperti ini maka baik GA maupun LJ berpeluang besar untuk terpilih sebagai Gubernur Provinsi Papua Barat Daya yang I.

Dalam survey juga nampak persepsi masyarakat terhadap aspek kemampuan Calon Gubernur, LJ berada pada posisi teratas dalam hal: mampu mengatasi masalah ekonomi pada umumnya (66,1%), mampu mengatasi masalah hukum (65,2%), mampu mengatasi masalah sosial (71,1%), mampu mengatasi masalah politik (73,1%), sedangkan terhadap GA berada pada posisi teratas dalam hal: mampu mengatasi kemiskinan (61.7%), mampu mengatasi masalah pengangguran (58,2%), mampu mengatasi masalah infrastruktur (63,8%), dan mampu mengatasi masalah kemananan (62,9%).

Hasil survey ini mencerminkan track record kedua tokoh ini dalam memimpin daerahnya masing-masing ketika menjabat sebagai Bupati/Walikota.

Saat ini baik GA maupun LJ masih sama-sama berjuang untuk mencukupkan dukungan partai politik guna memenuhi syarat agar dapat maju berkontestasi dalam pemilihan Gubernur Provinsi Papua Barat Daya pada November 2024 nanti.