TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – DPW PSI DKI Jakarta menerima berkas Marsda TNI Ahmad Sadjili sebagai calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta di Kantor DPW PSI DKI Jakarta, K H Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2024).
Ketua Desk PSI Pilkada DKI Jakarta, Justin Adrian Utayana mengatakan bahwa pihaknya telah menerima berkas milik Ahmad Sadjili.
Untuk selanjutnya, Ahmad Sadjili akan direkomendasikan untuk ikut Pilkada DKI Jakarta.
“Saya ucapkan banyak terimakasih kepada bapak Marsekal TNI Purnawirawan Ahmad Sadjili putra betawi asli yang pada hari ini akan menyerahkan berkas kelengkapan dalam rangka mendapatkan rekomendasi sebagai calon gubernur DKI Jakarta,” kata Justin.
Justin mengungkapkan bahwa PSI membuka pintu selebar-lebarnya untuk masyarakat yang ingin mendaftarkan diri menjadi calon gubernur DKI Jakarta melalui PSI hingga akhir Juli 2024 nanti.
Hasil dari pendaftaran tersebut bakal diserahkan ke DPP PSI yang kemudian bakal melewati proses penyaringan.
“Kami didesk Pilkada siap memberikan dukungan penuh kepada calon-calon yang memiliki komitmen kuat, tentu selanjutnya kami akan diskusikan dengan pihak DPP,” ungkap Justin.
Sementara itu, Ahmad Sadjili menyebutkan alasan ketertarikan dirinya untuk maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta melalui PSI.
Menurut kaca mata dirinya, PSI memiliki kesamaan dalam visi-misi. Ia juga menyebut PSI merupakan salah satu partai politik yang lantang ketika berbicara soal kebijakan anggaran di DPRD DKI Jakarta.
“Saya melihat PSI ini sama dengan visi dan misi saya yaitu anti korupsi dan anti intoleransi,” kata Sadjili.
Oleh karenanya, jika nanti terpilih sebagai pemimpin Jakarta dan mempunyai latar belakang militer. Sadjili memiliki prioritas utama yakni akan memberikan jaminan keamanan serta ketertiban bagi warga Jakarta.
Dengan menjadikan Jakarta sebagai kota maju yang mampu sejajar dengan kota-kota besar di dunia.
“Visi dan misi saya di sini untuk menciptakan kota yang aman, tertib dan maju,” tegasnya.
“Fokusnya adalah memberikan peningkatan pelayanan, memperbaiki transportasi dan tentunya masalah sarana dan prasarana kesehatan,” tutup dia.
