TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Menjelang PON XXI Aceh mendatang sejumlah pengurus cabang olahraga yang mendapatkan kartu wild card ancam akan walk out dari pesta olahraga bergensi tersebut akibat keterlambatan dana.
Hal ini diungkapkan Ketua harian kick boxing PBD, Dede Yakobus mengaku kecewa dengan minimnya perhatian pemerintah terhadap atlet PBD.
“Kami kecewa karena tinggal 3 bulan lagi menuju PON Aceh, persiapan kami masih minim karena keterbatasan anggaran. Kami sebagai cabor dan mantan atlet kecewa karena periode kejayaan kami menuju PON terhambat. Persiapan kami mulai dari tes umum sampai tes khusus tertinggal jauh,” kata Dede kepada sejumlah wartawan di Sorong, Senin 27 Mey 2024.
Dede mencontohkan semasih menjadi atlet DKI Jakarta yang mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Daerahnya.
“Kami atlet DKI Jakarta mendapatkan try out ke luar negeri dalam setahun itu bisa satu hingga dua kali, tetapi ketika kami punya niat baik untuk datang ke Papua Barat Daya distribusi untuk daerah dan tanah kami sendiri sebagai anak Papua ternyata tidak sesuai harapan,” ucapnya
Dede meminta kepada Pj Gubernur Provinsi Papua Barat Daya untuk segera mencairkan anggaran yang peruntukannya untuk menopang PON Aceh mendatang.
“Kami ini bukan atlet takal, kami punya prestasi hingga internasional, tolong perhatikan cabor-cabor kami,” lanjutnya.
Sementara itu, Pengurus KONI Papua Barat Daya Abu Bakar Gusti mengatakan jika tidak ada kejelasan terkait persiapan dana hibah guna menunjang pemusatan latihan menuju PON XXI para atlet akan menyatakan sikap untuk tidak ikut.
“Sementara ini informasi yang kami terima mereka (para atlet) akan menyatakan sikap untuk tidak ikut PON jika tidak ada kejelasan dari Pemerintah terkait dana hibah KONI untuk persiapan pemusatan latihan,” ujar Gusti
Abu bakar menjelaskan KONI Papua Barat Daya hingga saat ini belum menerima dana hibah dari Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat Daya
“Kami sudah merencanakan dari Bulan Januari, tetapi semua terlambat karena ketergantungan biaya dari Pemerintah Daerah, kami sudah bermohon tapi sampai saat ini belum ada realisasinya. Kami dapat informasi bahwa pada tanggal 21 Mey dana baru diturunkan dan belum dilanjutkan ke OPD-OPD. Hingga saat kami belum tau pasti kapan dana itu kucurkan ke KONI Papua Barat Daya,” ungkap Gusti.
Abu bakar menegaskan bahwa KONI Papua Barat Daya tidak memiliki dana cadangan untuk membiayai semua kegiatan menuju PON XXI di Aceh mendatang.
“Kami sudah cek di Rekening KONI Papua Barat Daya di Bank Papua, dan tidak ada dana, agar tidak menimbulkan fitnah,” kata Gusti
Meski demikian, Abu Bakar Gusti berharap Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat Daya segera memproses dana hibah guna menunjang segala persiapan menuju PON XXI di Aceh. Persiapan pemusatan latihan di siapkan sejak dini mungkin.
