TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Dalam mewujudkan rencana 2025 program ke perintisan penumpang dan kargo Kantor UPBU Kelas I Domeni Eduard Osok (DEO) Sorong Sorong mengadakan Coffee Morning bersama dengan jajaran perhubungan dan pemerintah kabupaten serta kota di Provinsi Papua Barat Daya. Coffee morning itu berlangsung di Aston Hotel Sorong, Rabu (22/5/2024).
Dalam coffee morning itu, Kepala Kantor UPBU Kelas 1 DEO Sorong, Cece Tarya memaparkan terlebih dulu rencana pengembangan bandara DEO jangka menengah hingga tahun 2045.
Selanjutnya, Cece Tarya membeberkan rencana program keperintisan penumpang dan kargo tahun 2025. Dimana Kantor UPBU DEO Sorong mendapat Pagu senilai Rp. 26.540.915.000.
Dalam memuluskan program itu, Ka bandara menawarkan dua prioritas untuk di diskusikan, prioritas pertama terdapat 7 rute pax dan 2 rute kargo. Prioritas kedua rute pax nya yang ditambahkan 11 pax tanpa rute kargo.
Untuk prioritas pertama bandara diberikan waktu sampai 15 Juni 2024. Bila tidak makan prioritas II yang akan dijalankan.
Dimana prioritas pertama terdapat 7 rute pax yakni ,
- Sorong – Ayawasi (PP) 2 x seminggu,
- Sorong – Inanwatan (PP) 3 x seminggu,
- Sorong – Teminabuan (PP) 3 x seminggu,
- Sorong – Kabare (PP) 2 x seminggu
- Kabare – Marinda (PP) 3 x seminggu
- Teminabuan – Inanwatan (PP) 2 x seminggu
- Sorong – Kebar (PP) 2 x seminggu
Dan dua rute kargo yakni :
- Sorong – Inanwatan (PP) 2 x perminggu
- Sorong – Bintuni (PP) 2 x seminggu
Kemudian untuk Prioritas kedua dengan 11 rute pax yakni:
- Sorong – Ayawasi (PP) 2x perminggu
- Sorong – Inanwatan (PP) 3 x perminggu
- Sorong – Teminabuan (PP) 3 x perminggu
- Sorong – Kabare (PP) 3 x perminggu
- Kabare – Marinda (PP) 3 x perminggu
- Teminabuan – Inanwatan (PP) 2 x seminggu
- Sorong – Kebar (PP) 2 x seminggu
- Kebar – Kambuaya (PP) 2 x perminggu
- Sorong – Gag (PP) 2 x perminggu
- Sorong – Bintuni (PP) 2 x perminggu
- Bintuni – Kambuaya (PP) 2 x perminggu
Kabandara DEO Sorong, Cece Tarya katakan pihaknya masih kekurangan data soal nelayan, petani, tingkat produksi dan frekwensi komoditi yang dihasilkan. Sehingga sangat membutuhkan bantuan data dari pemerintah daerah kabupaten dan kota.
Di Inanwatan dan Bintuni yang pihaknya ketahui memiliki hasil kepiting yang cukup melimpah, sehingga bisa digunakan untuk pengiriman, tetapi tentu pihaknya tidak ingin pesawat kargo berangkat dari Sorong ke Inanwatan atau Bintuni tidak ada barang yang dibawa.
“Kami sudah menyurati sejumlah pemda untuk meminta data, tetapi kami menunggu hingga setahun, data yang kami minta belum kunjung kami terima,” tuturnya.
Dalam coffee morning ini, Cece Tarya katakan ingin agar bisa ada keputusan bersama guna melaksanakan program keperintisan penumpang dan kargo pada awal Januari 2025.
“Jadi kita ingin bagaimana ke depan kita bisa merajut konektivitas antar setiap wilayah. Sebab kita dapat peningkatan rute dan frekwensi dari program keperintisan oleh kementerian perhubungan. Maka sayang, bila ada program yang bagus ini, tidak teraplikasi secara optimal, ” tutur Cece Tarya.
Dalam Coffee morning itu, turut diundang pula pihak maskapai penerbangan seperti Garuda, Pelita Air, Transnusa, Susi Air dan asosiasi travel. Turut hadir pula Dinas Perhubungan Pemkab Teluk Bintuni.