KemanusiaanLingkungan

BPBD Sebut Perlu Adanya Infrastruktur Pendukung Atasi Bencana Alam di DKI Jakarta

×

BPBD Sebut Perlu Adanya Infrastruktur Pendukung Atasi Bencana Alam di DKI Jakarta

Sebarkan artikel ini
Anak-anak Kampung Melayu, Jakarta Timur, bermain ditengah banjir melanda, (Foto: Mohammad Ivan/TN).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menilau saat ini kota Jakarta perlu menguatkan Infrastruktur penanganan bencana alam yang menjadi momok menakutkan bagi warga Ibukota.

“Perlu adanya ketangguhan infrastruktur kota dari bahaya bukan permukaan air tanah, air laut dan juga bagaimana terkait dengan bahaya-bahaya dan juga masalah iklim,” kata Isnawa dalam acara Crisis Management Conference 2024 di Hotel Langham, Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Masifnya proyek pembangunan gila-gilaan juga menjadi ancaman besar bagi masyarakat. Ditambah saat ini penduduk berjumlah 11 Juta orang.

“Jakarta merupakan rumah bagi 11 juta penduduk yang memang memicu ekstraksi air tanah dan pembangunan besar-besaran,” papar Isnawa.

Lebih lanjut, Isnawa menjelaskan pemerintah perlu melakukan tindakan konkret untuk mengedukasi masyarakat soal pentingnya menjaga lingkungan demi menekan resiko datangnya bencana alam.

“Hal ini mengindikasikan diperlukan tindakan konkret untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim dan aksi iklim untuk mengatasi resiko bencana di masa depan,” ucap Isnawa.

Disisi bersamaan, Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta warganya untuk bijak dalam menggunakan air bersih. Hal itu disampaikan Heru saat membuka acara Crisis Management Confrence (CMC) di Jakarta, Rabu (29/5).

Heru menilai saat ini dampak perubahan iklim makin terasa, oleh karenanya penduduk Ibukota diminta irit dalam menggunakan air bersih. “Semua harus bijak menggunakan air bersih, ucap Heru, dikutip Kamis 30 Mei 2024.

Lebih lanjut, Heru menjelaskan kenaikan suhu juga dapat meningkatkan bencana alam terutama masalah kekeringan panjang sehingga perlu adanya langkah mitigasi dari semua pihak.

“Ketika suhu naik menjadi kekeringan dan dampak turunan dari kekeringan yaitu krisis air bersih dan krisis pangan,” tutur Heru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *