TERONGPONGNEWS.COM, TEMINABUAN – Aktivis muda asal Kabupaten Sorong Selatan Ferry Monim menyebut pihaknya dalam waktu dekat mendeklarasikan sistim Pemilihan Umum (Pemilu) Tanggal 14 Februari 2024 di Kabupaten Sorong Selatan menggunakan sistim noken.
Keputusan tersebut diambil mengingat Pedoman Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia Nomor : 810/PL.02.6-Kpt/06/KPU/IV/2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemungutan Suara Dengan Sistim Noken/Ikat di provinsi papua.
Menurut Ferry, Sistem Pemilu dengan sistim noken diakui oleh negara berdasarkan sistem budaya dalam sistem aklamasi sesuai cara- cara budaya leluhur Papua di seluruh Penjuru Tanah Papua.
Ferry Onim menjelaskan alasan dirinya melaksanakan deklarasi pemilihan noken di Kabupaten Sorong Selatan dimana kata dia keterwakilan Orang Asli Papua (OAP) disetiap pemilihan legislatif untuk menduduki kursi DPRD Kabupaten/Kota hingga DPRD Provinsi sangat minim hal ini dipengaruhi oleh sistim money politik.
“Deklarasi ini dilaksanakan mengigat Hampirnya Peluang Untuk Orang asli Papua, untuk Maju di Kursi Legislatif sudah tidak Mampan dikarenakan di pengaruhi dengan sistem Manipolitik uang. sedangkan Hampir Caleg OAP tidak punya uang yang banyak untuk Mendapatkan Vinansial yang cukup Banyak untuk Meraih Satu kursi DPR Provinsi,DPR Kabupaten kota, DPD dan DPR RI,” ucap Ferry Senin, (15/01/2024).
Oleh sebab itu ia mengatakan sebagai anak-anak papua yang taat kepada Undang-Undang Otsus maka jangan sampai undang-undang tersebut terkesansebagai lips service, namun kata dia, keberpihakan isi dari undang-undang otsus dipahami dengan baik.
Sebagai anak adat, sebelumnya melalui pberitaan ini, pemilik gelar Sarjana Hukum itu menyampaikan permohonan maaf untuk semua penyelenggara dan saudara saudara non papua bahwa saya mendeklarasikan sistem noken sebagai bentuk Hak Politik OAP di atas Tanah Papua untuk mengangkat martabat manusia papua di atas tanah papua
