EkonomiPolitik

Dilaunching di Boyolali, KTP Sakti Ganjar Dianggap ‘Mind Glowing’

×

Dilaunching di Boyolali, KTP Sakti Ganjar Dianggap ‘Mind Glowing’

Sebarkan artikel ini
Capres Ganjar Pranowo saat menemui masyarakat di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023) (Foto: ist).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Capres 2024 nomor urut 3 Ganjar Pranowo melaunching program KTP Sakti di Desa Bangsalan Kecamatan Teras, Boyolali, Sabtu (30/12/2023).

Program kartu terpadu itu dianggap warga menjadi trobosan brilian guna memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini.

“Dari 21 program yang dicanangkan Pak Ganjar, KTP Sakti saya sudah meyakini itu mind glowing. Bahwa itu adalah pemikiran yang sangat cerah,” kata salah seorang warga Boyolali Joana (31), dikutip Teropongnews, Minggu (31/12/2023).

Program KTP Sakti sebagai upaya perbaikan data sekaligus memudahkan masyarakat ke depan, baik untuk mendapatkan jaminan pendidikan, kesehatan hingga usaha.

Program KTP Sakti ini bakal menyatukan berbagai program bansos yang sudah ada, seperti subsidi pendidikan, meliputi Program Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.

Subsidi keluarga miskin, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Sembako Murah, Kartu Prakerja, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Subsidi usaha produktif Kartu Tani, Pupuk, Solar Nelayan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan UMKM.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menuturkan bahwa program KTP Sakti itu sebagai jawaban atas keluhan masyarakat terkait dengan permasalahan data penerima bantuan.

“Saya keliling ke daerah-daerah di Indonesia banyak komplain soal siapa yang paling berhak sebenarnya mendapat bantuan,” ujar Ganjar.

Ia menjelaskan bahwa KTP Sakti menyatukan dari program berbasis kartu-kartu sebelumnya. Sehingga satu data Indonesia melalui KTP Sakti ini bisa turunkan menjadi alat untuk menyalurkan program lebih tepat sasaran.

“Yang begini yang bisa dibuat troubleshooting, karena report systemnya bisa kita perbaiki, kita kombinasikan pengalaman saya waktu di Jawa Tengah ada aplikasi LaporGub yang ini mau kita buat se-Indonesia sehingga menjadi governance superapps untuk mengontrol dengan data yang ada,” tandasnya.