BeritaDaerah

Dorong Diversifikasi Pangan di Papua Barat Daya, Mendagri Sarankan Konsumsi Keladi

×

Dorong Diversifikasi Pangan di Papua Barat Daya, Mendagri Sarankan Konsumsi Keladi

Sebarkan artikel ini
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat melakukan kunker di Papua Barat Daya. (Foto:Mega/TN).

TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melakukan Rapat Koordinasi bersama Penjabat Gubernur Papua Barat daya dan sejumlah Bupati/Walikota yang ada di Papua Barat Daya.

Usai melakukan rapat di Aston Hotel, Kota Sorong, Jumat (13/10/2023), Mendagri dalam wawancaranya mengatakan bahwa rapat koordinasi tersebut membahas penanganan inflasi di Papua Barat Daya.

“Tadi saya melakukan rapat koordinasi dengan Pj Gubernur dan beberapa bupati dan Pj walikota Sorong. Mengenai masalah penanganan inflasi di Papua Barat Daya relatif cukup baik, karena sangat dinamis jadi perlu dijaga betul,”ujar Mendagri

Menurutnya, tiap daerah ini harus memiliki Satgas, untuk melakukan pengecekan harga bahan pokok ke seluruh pasar.

“Buat tim kecil saja dibiayai secara reguler dari Dinas perdagangan tiap provinsi kabupaten/kota, setelah itu turun ke pasar. Kalau ada yang naik segera cek, cari tahu apa penyebabnya, entah suplaynya yang kurang atau distribusinya ada yang ditahan atau gangguan cuaca, atau akses jalan,”jelasnya.

5125
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Selain itu, mantan Kapolri tersebut meminta pemerintah Provinsi Papua Barat Daya untuk melakukan langkah disertifikasi pangan.

Sebagai mantan kapolda juga di Papua, Tito paham dengan daerah yang berada di bagian tengah dan timur yang kaya akan bahan karbohidrat selain beras.

“Tidak harus yang berbasis beras, kita di sini kan suka makan papeda, ada talas, keladi, sukun, dan lain-lain, jadi perlu di modifikasi atau undang ahli kuliner supaya makanannya menarik dan disukai masyarakat sehingga tidak bergantung pada beras. Saya juga sampai hari suka makan talas dan keladi,”pungkasnya.