KesehatanLingkungan

Pemprov DKI Ungkap Dalam 14 Hari Terakhir Kasus ISPA Alami Penurunan

×

Pemprov DKI Ungkap Dalam 14 Hari Terakhir Kasus ISPA Alami Penurunan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi saat terinfeksi penyakit ISPA. (Foto : Ist)

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama mangungkap dalam dua minggu terakhir terlihat kasus penyakit ISPA, pneumonia, dan influenzae like illeness (ILI) mengalami penurunan sejak Kamis (14/9/2023).

Ngabila mengatakan pengamatan ini dilakukan bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang datanya diinput setiap harinya. Lalu, dapat dilihat melalui sistem yang terus diperbaharui oleh puskesmas kecamatan, puskesmas kelurahan, dan RS di DKI Jakarta.

“Melalui sistem surveilans-dinkes.jakarta.go.id yang selanjutnya rekapitulasi laporan 194 RS dilaporkan harian oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta ke website Kemenkes RI,” ujar Ngabila kepada TeropongNews, Rabu (27/9/2023).

Kemudian, Praktisi Kesehatan Masyarakat ini menyampaikan kerja sama yang dilakukan pemerintah pusat dan Pemprov DKI memiliki tujuan untuk mempercepat penurunan polusi udara utamanya PM 2.5 yang membahayakan kesehatan. Kolaborasi pentahelix terlihat nyata dalam upaya untuk membuat biru langit di Ibu Kota.

“Pemerintah memimpin kolaborasinya (penjahit utama), selain itu peran pelaku usaha atau swasta, masyarakat, akademisi, dan media atau pers berperan penting,” kata Ngabila.

“Kebijakan WFH juga dirasakan cukup efektif untuk mengendalikan cepat kadar polusi udara yang akhirnya berpengaruh pada jumlah kasus ISPA dan pneumonia yang trendnya menurun,” sambungnya.

Untuk itu, masyarakat diharapkan dan diimbau untuk tetap terus menjaga kesehetan terutama yang aktif beraktivitas diluar rumah agar mencegah dari paparan polusi udara. Adapun perbandingan di Minggu ke-3 dan ke-2 bulan September, ISPA turun 7 persen, pneumonia turun 18 persen, dan ILI turun 29 persen.

Berikut tahapan untuk mencegah paparan dari polusi udara:

  1. Hindari keluar rumah / outdoors terutama kelompok rentan bayi balita ibu hamil dan pralansia di atas 50 tahun.
  2. Pakai masker KN95 / KF94 di luar rumah (outdoors) karena bisa menyaring polusi dengan efektif 95-100 persen.
  3. Imunisasi rutin lengkap anak dan dianjurkan influenzae tambahan per tahun pada kelompok rentan.
  4. Pola hidup sehat setiap hari: makan bergizi, cukup tidur dan olahraga rutin, tidak stress untuk menjaga imunitas baik.
  5. Dianjurkan menggunakan penyaring udara indoor / air purifier.
  6. Hirup uap air panas dan tetes mintak kayu putih / esensial untuk melegakan pernapasan.
  7. Suplemen vitamin C, D3 pengganti sinar matahari pagi, asam lemak omega.

Tips menghadapi el nino atau kemarau panjang Agustus-September 2023 (cegah dehidrasi dan heat stroke adalah yang utama):

  1. Minum air cukup 2-3 liter per hari, jangan banyak minum saat malam hari karena akan mengganggu tidur. Untuk yang muslim bisa dilakukan 1 gelas sebelum dan sesudah solat.
  2. Jangan menunggu haus baru minum terutama jika aktivitas outdoors.
  3. Air putih adalah yang terbaik, hindari minuman manis dan teh atau kopi yang dapat memicu BAK lbh banyak / diuresis.
  4. Hindari aktivitas di panas terik luar ruangan pada jam 10.00-15.00 atau jika melakukan aktivitas pastikan menggunakan sunscreen SPF 30 dioles merata, jaga asupan cairan, pakai topi lebar / payung, pakai baju berwarna terang untuk memantulkan cahaya dan bahan yang nyaman, adem, ringan, tipis.