Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
KriminalitasOtomotifPemerintahan

Jagat Lantas Polri Geger, Ibu-ibu Ngomel Anaknya 13 Kali Ujian SIM Tak Lulus-lulus

×

Jagat Lantas Polri Geger, Ibu-ibu Ngomel Anaknya 13 Kali Ujian SIM Tak Lulus-lulus

Sebarkan artikel ini
Sosok ibu-ibu yang videonya viral, Marita Sari.
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Seorang ibu asal Gresik, Jawa Timur, menjadi pembicaraan publik setelah videonya viral. Ibu itu tampak marah kepada aparat kepolisian, khususnya korps lalu-lintas, karena anaknya 13 kali tidak lulus ujian Surat Izin Mengemudi (SIM). 

Di dalam video yang dibuat pada 1 Agustus 2023 dan diunggah akun TikTok @seaghost0777, ibu itu juga menyinggung instruksi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang tidak jalan di Polres Gresik. 

Example 300x600

“Saya mau melaporkan ke Pak Kapolri tadi pagi (1/8/2023) sempat adu mulut di Satlantas Gresik. Tadi mengawal anak saya kenapa 13 kali tidak lulus-lulus, ternyata imbauan Pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan,” ucapnya. 

Beberapa waktu lalu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar praktik ujian SIM dipermudah sehingga tidak menyulitkan masyarakat.

Kapolri bahkan sempat menyampaikan sindiran bahwa ujian praktik pembuatan SIM, yakni manuver angka delapan dan zig-zag layaknya ujian untuk pemain sirkus.

Diketahui, sosok emak-emak yang videonya viral itu bernama Marita Sari. Ia merupakan wanita berusia 42 tahun. Marita merupakan warga Perum Graha Bunder Asri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. 

Kepada media, Marita mengaku sempat emosi di Satpas Satlantas Polres Gresik.

“Selama ini anak saya 12 kali berangkat sendiri, kemarin ke 13 kali sama saya,” katanya. 

Marita datang ke Satpas Satlantas  Gresik bersama dua anaknya.

Saat mengetahui putranya gagal, Marita langsung meminta putranya menjaga si adik yang paling kecil.

Marita langsung masuk ke ruang Satpas Satlantas Polres Gresik seorang diri.

“Saya mau ke Kasatlantas pengen diskusi, SOP berapa kali uji SIM ini, ternyata tidak ada Kasatlantasnya. Saya marah lah tidak ditemui,” ujarnya.

Bagian Baur SIM akhirnya mendatanginya. Marita mengaku tetap ingin bertemu Kasatlantas.

Dia ingin menanyakan terkait imbauan Kapolri terkait ujian praktek SIM mengapa tidak ditindaklanjuti.

Marita sendiri mengaku anaknya gagal praktek SIM karena trauma.

Pasalnya, Marita pernah berurusan dengan polisi terkait UU ITE pada tahun 2019 lalu.

“Mungkin anak saya trauma, karena saya pernah berurusan dengan polisi jadi gagal terus,” kata Marita.

Usai perdebatan di kantor Satpas Satlantas Polres Gresik, putra Marita akhirnya mendapatkan SIM C beserta SIM suaminya yang telah habis.

Aparat kepolisian tak tinggal diam. Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Pol. Muhammad Taslim Chairuddin menyatakan video ibu-ibu mengomel karena anaknya 13 kali tidak lulus ujian SIM di Polres Gresik, dan viral di media sosial menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya.

“Pada dasarnya Kepolisian RI, termasuk Polda Jatim, tak alergi terhadap kritik,” kata Taslim.
Menurutnya, kritik yang datang dari masyarakat merupakan bahan evaluasi bagi kebaikan Polri. Namun, lanjut Taslim, kritik jangan sampai terkesan menyudutkan.
“Apalagi jika tuduhan-tuduhan itu tidak disertai fakta atau ada proses tabayun,” ujar Taslim.

Taslim menjelaskan bahwa pada dasarnya Satlantas Polres Gresik bukan tidak mengindahkan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait pelayanan pengurusan SIM. Namun, diperlukan proses penafsiran di lapangan untuk menerapkan instruksi Kapolri tersebut.

Sebab, bila salah tafsir, dalam penerapannya di lapangan justru bisa menabrak aturan. Dalam kasus itu, dia menegaskan petugas di Satlantas Polres Gresik patuh terhadap perintah Kapolri.

“Kemudian beliau (Marita) juga menganggap mau mengungkap Pungli? Yang terjadi adalah yang bersangkutan mempersoalkan kegagalan putranya mengikuti uji SIM C hingga 13 kali,” ujarnya.

Taslim juga membantah tudingan Marita yang menyebut Kasatlantas Polres Gresik, AKP Agung, mangkir tugas karena tidak ada di kantor ketika Marita hendak menemui terkait permasalahannya.
Yang terjadi sebenarnya, AKP Agung tengah berada di lapangan dalam rangka melaksanakan tugas. Itu sebabnya Marita tidak bisa menemui dan hanya dilayani oleh pejabat di bawahnya, yang saat itu tengah bertugas di kantor.

Example 300250
Example 120x600